Pradiabetes Masih Bisa Diobati, Begini Penjelasan Ahli

Selasa, 16 November 2021 – 13:50 WIB
Ilustrasi kenaikan gula darah.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Tri Juli Edi mengatakan fase pradiabetes memegang perenan penting untuk seseorang.

Menurut Tri, fase ini sering tidak disadari, padahal pasien masih bisa disembuhkan pada tahap tersebut.

BACA JUGA: Ayo, Mulai Dari Sekarang agar Terhindar dari Diabetes

"Kalau didiamkan saja, satu per tiga akan menjadi kencing manis dalam waktu lima tahun, satu per tiga tetap jadi prediabetes, dan satu per tiga lagi kembali normal," kata Tri dalam acara peringatan Hari Diabetes Sedunia, Senin (15/11).

Dia menegaskan pradiabetes merupakan waktu terbaik untuk melakukan pencegahan karena penderita bisa kembali normal.

BACA JUGA: 5 Hal Ini Wajib Dilakukan Penderita Diabetes Setiap Pagi, Agar Gula Darah Selalu Terkendali

Tri menjelaskan penyakit diabetes tidak hanya disebabkan pola hidup yang tidak sehat, tetapi juga faktor keturunan.

Menurut dia, setiap orang berpotensi mengalami diabetes jika diikuti dengan gaya hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, kegemukan, hipertensi, merokok, dan diet yang tidak seimbang.

BACA JUGA: 3 Minuman Lezat yang Menjadi Pantangan Penderita Diabetes

Tri mengatakan pola hidup sehat dan deteksi dini, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi perlu dilakukan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan diabetes tak hanya mengobati gula darah.

Dante mengungkapkan layanan kesehatan pasien diabetes penting untuk diperhatikan dari hulu hingga hilir.

"Hulu dengan aktif melakukan kegiatan promotif preventif sedangkan hilir melakukan upaya maksimal bagi pengobatan pasien. Jika hulunya sudah berjalan dengan baik, maka kita akan dapat menghemat cost yang sangat besar," tutur dia.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan stakeholder terkait menyusun roadmap program tematik untuk mengendalikan diabetes.

Wamenkes Dante juga mengatakan edukasi skrining diabetes, diet rendah gula dan garam, serta kampanye pola hidup bersih dan sehat terus dilakukan dengan slogan PATUH dan CERDIK.

Alumnus Univeritas Indonesia itu berharap kampanye masif yang dilakukan Kemenkes bisa meningkatkan kualitas hidup dan mengendalikan jumlah penderita diabetes.

“Kalau kita bisa melakukan acess to diabetes care lebih dini, harapan kami orang dengan diabetes bisa hidup normal, penyandang diabetes yang terkontrol diabetesnya bisa hidup lebih berkualitas dibandingkan mereka yang tidak terkendali diabetesnya,” tandas Dante. (mcr9/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler