Praktisi IT Yogyakarta Rilis Teknologi Pencegah Hacker Nakal

Kamis, 22 Maret 2018 – 20:19 WIB
Praktisi IT Yogyakarta di PT Sydeco merilis dua teknologi terbaru guna melindungi data internet (Foto: Sydeco)

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi IT Yogyakarta di PT Sydeco meluncurkan dua teknologi terbaru Archangel dan SST (Secure System of Transmission) guna melindungi data internet dari serangan peretas. 

Archangel dan SST (Secure System of Transmission) tentu menjadi penting akhir-akhir ini, melihat mudahnya para peretas menembus data internet bahkan sekelas perusahaan atau bahkan instansi pemerintah.

BACA JUGA: Hacker Indonesia Curi Data Kartu Kredit di Amerika

Keunggulan dari kombinasi Archangel dan SST adalah kemampuannya dalam menggunakan machine learning untuk menganalisa berbagai tipe serangan yang terjadi, dan menyiapkan pertahanan untuk serangan di saat ini dan masa depan.

Patrick HOUYOUX, President Director PT Sydeco mengatakan, dua teknologi mutakhir ini diciptakan melalui serangkaian riset mendalam dengan meneliti berbagai kasus pencurian dan pembobolan data yang pernah terjadi.

BACA JUGA: Jangan Coba-Coba Jadi Hacker, Pasti Dipidana

“Melihat masalah yang serius tersebut, mendorong kami menciptakan SSP (Secure System of Payment). Kemudian kami berfokus pada Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) untuk membuat sebuah sistem yang melindungi data dan pengirimannya, tanpa menggunakan kunci, yang merupakan titik terlemah dari enkripsi tradisional. Hasilnya adalah SST (Secure System of Transmission). Berlanjut menciptakan Archangel, juga menggunakan kecerdasan buatan untuk melindungi perangkat dari berbagai serangan, baik yang sudah diketahui, maupun yang baru," ungkap Patrick, di Jakarta, Kamis (22/3).

Archangel merupakan sebuah smart box yang berfungsi untuk menyaring seluruh lalu lintas data yang akan masuk ke jaringan, baik melalui kabel atau nirkabel.

BACA JUGA: Tiga Mahasiswa Stikom Ditangkap FBI, Mereka Cerdas

Setiap data yang diperkirakan jahat akan dicegah untuk masuk. Archangel memiliki fleksibilitas untuk ditempatkan di sisi klien (on-site) atau di penyedia jasa (hosted).

Sementara SST (Secure System Transmission) adalah sebuah sistem keamanan data yang memiliki dua “agen cerdas” di titik pengirim dan penerima, berfungsi untuk melindungi data, baik secara otomatis maupun on-demand.

Agen pengirim akan mengubah data ke dalam gelombang dan warna berbeda-beda bergantung pada isi data tersebut, sementara agen penerima akan mengubah kembali data ke bentuk awal.

Ketika terjadi pencegatan data, atau pengiriman data ke tujuan yang salah, data secara otomatis akan hilang. SST bisa melindungi berbagai bentuk data, termasuk percakapan telepon. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Coinchek Diretas, Rp 7,1 T Duit Virtual Raib


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler