"Kalau lembaga survei menjadi bagian dari tim kampanye seseorang, tentunya kredibilitas dari lembaga survei itu tidak perlu kita menaruh respek, hormat terlalu tinggi, jadi kita anggap lucu-lucuan saja," kata Pramono, Senin (31/10), di Jakarta, menanggapi banyaknya akhir-akhir ini lembaga survey mengeluarkan hasil survey soal Capres 2014.
Dia melihat, secara sistematis ada enam lembaga survei yang bersamaan melakukan penggiringan opiniMenurut Pram, lembaga ini menginginkan adanya semacam efek samping karena masih banyak voters yang belum menentukan
BACA JUGA: Lukman Edy Usulkan Lima Solusi untuk Papua
Sehingga, kata dia, voters seakan-akan masih percaya kepada salah seorang calon bahwa ini akan menjadi satrio piningit pada 2014Menurut Pram, hal itu sebenarnya sah-sah saja di alam demokrasi
BACA JUGA: Amir-Denny Lapor Harta Kekayaan ke KPK
Karena, tegasnya, di negara-negara yang demokrasinya sudah maju juga ada namanya memengaruhi opini publikPram mengaku belum melihat bahwa survei yang benar-benar dilakukan bertujuan untuk gampang mengetahui gambaran yang sebenernya.
"Tetapi kan melakukan survei tidak murah
BACA JUGA: KPK Diminta Usut Dugaan Suap ke TNI-Polri
Dan untuk melakukan survei kan harus ada bohirnya, jadi tergantung bohirnya, tergantung pemesannya," kata Pram lagi.Sisi lain, Pram juga tidak terlalu mementingkan capres tua atau mudaBaginya terpenting adalah kapabilitas dan kapasitas seseorang"Sehingga publik percaya pada calon itu," katanya(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Otsus hanya Dinikmati Pemegang Kekuasaan
Redaktur : Tim Redaksi