jpnn.com, JAKARTA - Kondisi sosial politik Indonesia saat ini menunjukkan bahwa ancaman terjadinya disintegrasi bangsa itu sungguh nyata.
Menurut Ketum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said, disintegrasi bangsa sangat terasa di daerah.
BACA JUGA: Massa Pimpinan Lukman Said Siap Adang Aksi People Power 22 Mei
Banyak masyarakat yang tidak paham makna Pancasila. Bahkan, kata dia, ada kepala daerah tidak hafal teks Pancasila.
"Ini bahaya. Rakyat mudah sekali terpengaruh dengan informasi hoaks. Terasa sekali di daerah disintegrasi bangsa. Kepala daerah saja tidak hafal Pancasila, bagaimana menerapkan nilai-nilainya,” ujar Lukman, Minggu (19/5).
BACA JUGA: Ketum ADKASI Desak Pencairan THR PNS Jangan Berbelit â belit
BACA JUGA: Terkait Isu People Power 22 Mei, Kapolres: Semua Celah Harus Ditutup
Melihat kondisi saat ini, Lukman memprediksi 10 tahun lagi Indonesia akan terpecah-pecah. Itu sebabnya antisipasi perlu dilakukan. Di antaranya mengembalikan lagi mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) dan P4 (pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila).
BACA JUGA: Demi Honorer K2, ADKASI Siapkan Gebrakan agar Revisi UU ASN Dilanjutkan
Ketum ADKASI Lukman Said. Foto: Istimewa for JPNN.com
"Kurikulum harus diubah dengan memuat konten lokal. PMP dan P4 kembali diajarkan kepada siswa sejak SD," ujarnya Ketua DPRD Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, itu.
Sedangkan bagi kepala daerah, Lukman menyarankan agar semuanya harus melalui pendidikan Lemhanas. BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) pun didorong untuk membuat suatu aturan agar memperkuat semangat nasionalisme.
BACA JUGA: Pesan BPN Prabowo – Sandi untuk Masyarakat yang Akan Ikut Aksi 22 Mei
"Saya sudah pernah menjalani pendidikan Lemhanas. Terasa sekali bagaimana kita mencintai Indonesia dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Sementara pejabat sekarang banyak yang tidak melalui pendidikan itu, makanya jangan heran, bibit-bibit perpecahan menguat di daerah," tandas Lukman Said yang merupakan politikus dari PDIP itu. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukman â Ahok Duet Maut, Dedi Mulyadi Kepala BKN
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad