Preman Kuasai Pusat Keramaian

Sabtu, 07 September 2013 – 07:09 WIB

jpnn.com - BOGOR - Premanisme di Kota Bogor sepertinya sudah membudaya. Sejumlah titik keramaian dan pusat peredaran rupiah, kini juga telah dikepung preman. Hasil survei yang dilakukan Tim Satuan Reskrim Polres Bogor Kota, tercatat ada tiga titik vital yang menjadi pangkalan preman, di antaranya pasar, terminal dan tempat-tempat parkir.

Berdasarkan data, ada enam pasar tradisional di Kota Bogor, antara lain Pasar Anyar, Bogor, Kebonkembang, Sukasari, Padasuka dan Gunungbatu. Selain itu, ada tiga terminal yakni, Terminal Baranangsiang, Merdeka dan Bubulak.  

BACA JUGA: Air Galon Langka di Bogor

Ditambah dengan keberadaan Stasiun Bogor, yang kini juga telah menjadi titik ekspansi preman untuk mencari “uang aman”. Tak hanya itu, hampir seluruh lahan parkir di Kota Bogor juga telah dikuasai preman dan tokoh pemuda setempat.

Polisi juga mengakui bahwa Bogor kini sudah terancam preman. Kabag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Lalu Hedwin mengatakan, premanisme adalah salah satu prioritas utama. "Masalah preman adalah masalah sosial adalah masalah bersama. Kepolisian harus bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk memberantas premanisme," ungkapnya.

BACA JUGA: Kesepakatan Jokowi-Jero Wacik Bakal Tingkatkan Pelayanan Transjakarta

Dalam sebulan terakhir, Polresta Kota Bogor berhasil menciduk sedikitnya 30 orang preman. Premanisme merupakan bentuk kejahatan konvensional yang sudah meresahkan masyarakat.

Menurutnya, adanya premanisme saat ini, dikarenakan meningkatnya arus urbanisasi. "Preman tidak memiliki pekerjaan yang jelas di kota, akhirnya menjadi juru parkir dan berpotensi menjadi preman," kata dia.

BACA JUGA: Baru Diresmikan Nur Mahmudi, Instalasi Air Sudah Rusak

Dia menjelaskan, status preman sebenarnya relatif. Banyak dari mereka yang menganggur, saking sulitnya mencari pekerjaan, akhirnya memilih hidup sebagai penguasa wilayah. “Tapi berkait masalah sosial, kita berharap ada terobosan. Harus ada kontribusi Pemda untuk dapat memahami para pendatang baru atau pendatang yang bermukim di kota besar,” pungkasnya.

Merujuk dari data Dinsosnakertrans Kota Bogor pada 2012, jumlah pengangguran di Kota Bogor mencapai 42.475 orang. Jumlah ini dipastikan meningkat tahun ini.

Ketua Komisi D DPRD Kota Bogor, Aep Saefullah mengatakan, masalah premanisme di Kota Bogor memang sulit ditangani. Selain karena adanya indikasi kongkalikong dengan aparat, sindikat preman juga terbilang bisnis hitam yang terkoordinir.


“Asal-muasalnya memang dari pengangguran. Nah, bagaimana premanisme ditekan, sementara masalah pengangguran saja belum bisa ditangani. Dana alokasi penanganan pengangguran sangat minim,” kata dia.

Politikus PPP ini juga mengatakan, premanisme sebenarnya tidak hanya terjadi di lingkungan umum. “Tapi juga terjadi di sekolah-sekolah. Banyak siswa berlatar ekonomi kurang mampu acap kali memeras teman satu sekolahnya. Ini masalah serius,” kata dia.(cr16/yus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Pegawai Lion Air Dilaporkan Mengeroyok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler