Premium Semakin Ditinggalkan

Jumat, 30 September 2016 – 01:29 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, tren penjualan bakar nonsubsidi Pertamina kian meningkat.

Bahan bakar nonsubsidi tersebut yaitu pertamax series dan pertalite.

BACA JUGA: PLTU Senilai Rp 150 Triliun Bakal Gairahkan Industri Lokal

Tren penjualan bahan bakar gasoline non subsidi PT Pertamina (Persero) kini telah mencapai 45 persen.

Itu dari total konsumsi gasoline yang saat ini mencapai 91.000 KL per hari.

BACA JUGA: Harga Gula tak Manis Lagi

Pada semester pertama 2016 lalu rata-rata hanya sekitar 15.000 KL per hari atau 20 persen dari total permintaan gasoline.

Pada 20 hari pertama September 2016 konsumsinya telah mencapai 40.837 KL per hari atau 45 persen dari total konsumsi gasoline.

BACA JUGA: PT PII Beri Jaminan Rp 5,1 triliun Untuk Proyek Strategis

"Perkembangan ini tentu sangat menggembirakan, karena menunjukkan bahwa masyarakat konsumsi di tanah air sudah benar-benar bisa menerima inovasi produk yang dilakukan Pertamina,” ujar Wianda.

“Kami akan terus meningkatkan ketersediaan pertamax series dan pertalite di lebih banyak SPBU untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik," kata Wianda.

Berdasarkan statistik tren penjualan BBM oleh Pertamina, pertalite mengalami lonjakan paling tinggi.

Konsumsi pada September telah mencapai sekitar 25.000 KL per hari.

Pada semester pertama 2016 lalu, rata-rata konsumsi pertalite masih sekitar 6.500 KL per hari.

Adapun, tren konsumsi pertamax juga meningkat tajam dari semula rata-rata di kisaran 10.000 KL per hari pada semester pertama menjadi sekitar 15.000 KL per hari.

Pertamax turbo yang baru diluncurkan pada awal Agustus juga terjadi lonjakan konsumsi sekitar 170 persen pada September 2016.

Di sisi lain, tutur Wianda, konsumsi premium mengalami penurunan.

Dari semula di kisaran 70.000 KL per hari pada semester pertama 2016, kini menjadi hanya 55.000 per hari KL pada Agustus.

Sedangkan pada 20 hari pertama September mencapai 50.000 KL per hari.

Namun, dia menegaskan Pertamina terus menjaga ketersediaan premium di tengah pelemahan permintaan tersebut. (lum/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Perolehan Tax Amnesty DJP Lampung-Bengkulu Capai Rp 10,5 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler