jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memastikan pada tahun 2019 jumlah penerima bansos PKH akan ditingkatkan menjadi 15 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Presiden juga menegaskan bahwa nominal bansos PKH yang akan diterima KPM juga akan dinaikkan.
BACA JUGA: Perintah Presiden Jokowi: Honor Penyuluh Agama Naik 100%
"Tahun depan inshaa allah saya pastikan naik. Untuk besarnya indeks menunggu persetujuan DPR," ujar Presiden.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat menyerahkan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan, bansos Beras Sejahtera (Rastra), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kabupaten Gresik, bertempat di GOR Tri Darma Petrokimia Gresik, Kamis.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Agama dan Negara Harus Berjalan Beriringan
Kepada 1.043 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang hadir, Presiden mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah penerima bansos PKH.
Dia megatakan pada tahun 2017 jumlah penerima bansos PKH sebanyak 6 juta KPM, meningkat menjadi 10 juta KPM pada tahun 2018, sementara pada tahun depan pemerintah telah mengkaji kenaikan jumlah penerima menjadi 15 juta KPM.
BACA JUGA: Cerdas, Anak dari Keluarga PKH Ini Dapat Pujian dari Mensos
"Untuk itu saya ingatkan kembali penggunaannya harus sesuai peruntukannya yakni untuk pendidikan dan gizi anak," tegas Presiden.
Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan besaran bantuan PKH yang diterima setiap individu saat ini Rp1.890.000 per tahun.
Dana tersebut dicairkan dalam empat tahap yakni pada Februari, Mei, Agustus dan November. Untuk menuju peningkatan jumlah penerima PKH, pihaknya kini tengah melakukan berbagai persiapan agar penyalurannya tepat sasaran.
"Yang pasti data penerima harus valid, oleh karena itu Kementerian Sosial tengah melakukan verifikasi dan validasi data hasil pendataan yang dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik. Selanjutnya, Kementerian Sosial menetapkan data terpadu sebagai sumber data dalam menetapkan sasaran program penanggulangan kemiskinan dan bertanggung jawab mengelola Data Terpadu tersebut," paparnya disela-sela mendampingi Presiden dalam penyerahan bansos.
Sementara itu total bantuan sosial untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 mencapai Rp7.122.486.080.000. Bansos tersebut terbagi dalam bansos PKH Reguler untuk 1.746.401keluarga, PKH Disabilitas untuk 10.833 jiwa, dan PKH Lanjut Usia untuk 38.856 jiwa.
Bansos berikutnya adalah Beras Sejahtera/BPNT untuk 2.819.765 keluarga, Bantuan Hibah Dalam Negeri, Bantuan Paket Sembako dan bantuan paket untuk anak berprestasi.
Khusus untuk Kabupaten Gresik, total bansos yang diterima pada tahun 2018 mencapai Rp214.003.160.000. Bansos tersebut terbagi dalam PKH Reguler sebanyak 51.556 KPM, PKH Disabilitas sebanyak 791 jiwa, PKH Lanjut Usia sebanyak 1.043 jiwa, dan bantuan Beras Sejahtera (Rastra)/BPNT sebanyak 85.526 keluarga.
Idrus mengatakan secara nasional realisasi penyaluran bansos PKH Tahap I tahun 2018 telah mencapai 97 persen.
Salah seorang penerima bansos PKH asal Desa Banjarsari, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gersik, Aminatun Nadhifah mengaku sangat bersyukur saat mendengar Presiden akan menaikkan jumlah bansos PKH.
"Terus terang saya sebagai ibu rumah tangga sangat terbantu dengan PKH. Anak saya tiga dan semua masih sekolah, ada yang SMA, SD dan PAUD. Selama ini kebutuhan sekolah bisa tertutupi dari uang PKH," ujarnya.
Dia juga berharap dengan adanya tambahan uang bansos, dia dapat mulai menabung dan membantu ekonomi keluarga. Pasalnya, penghasilan suaminya sebagai kuli batu dan buruh bangunan tidak menentu.
"Saya doakan mudah-mudahan Pak Jokowi sehat, supaya rakyat seperti saya ini bisa dibantu untuk menyekolahkan anak-anak," kata Aminatun.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Pesan dari Mbak Puan pada Peringatan Isra Mikraj
Redaktur & Reporter : Budi