jpnn.com - YANGOON – Pergantian presiden di Myanmar ternyata tak seturut dengan nasib warga Rohingya. Sang presiden terpilih Htin Kyaw dianggap tak akan bisa memberikan angin segar bagi kaum Rohingya.
Sebab, tampuk kepemimpinan tetap dikuasai Aung San Suu Kyi. Sejak awal, pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu tidak melakukan pembelaan apa pun terhadap warga Rohingya yang tertindas.
BACA JUGA: Myanmar Dari Masa ke Masa
Pendiri Institut Kebijakan Publik dan Keagamaan Joseph K. Grieboski mengungkapkan, kebijakan-kebijakan Suu Kyi bergantung pada situasi politik. Itu disebabkan mayoritas konstituennya adalah penduduk Buddha yang religius dan konservatif.
Dengan alasan itulah, selama ini Suu Kyi tidak pernah mengutuk penindasan terhadap muslim Rohingya. Jika dia melakukannya, tentu kemenangan partainya tidak akan segemilang saat ini.
BACA JUGA: Seperti Ini Kronologi Penangkapan Pelaku Bom Paris
“Di sisi lain, bungkamnya dia terhadap isu ini bisa menjadi indikasi bahwa dia sebenarnya yakin orang Rohingya seharusnya tidak perlu dilindungi dalam undang-undang di Burma,” ujar chairman dan CEO Grieboski Global Strategies tersebut pada The Hill. (sha/jos/jpnn)
BACA JUGA: Pelaku Bom Paris Tertangkap, Ternyata Masih Muda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI Ajak Kerja Sama Angkatan Bersenjata ASEAN, Ini Tujuannya
Redaktur : Tim Redaksi