Presiden: Gunakan Medsos untuk Lucu-lucuan

Senin, 14 November 2016 – 08:56 WIB
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapimnas PAN di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11/16). FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo terus berupaya mendinginkan suasana pascademo 4 November 2016.

Jokowi gencar mengampanyekan pentingnya menjaga keutuhan bangsa.

BACA JUGA: Sesjen MPR: Kelihatan Simpel tapi Nyatanya...

Kemarin (13/11) Jokowi bersafari ke acara yang diadakan dua parpol pendukung pemerintah, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Safari presiden diawali dengan mendatangi Munas Alim Ulama dan rapimnas PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

BACA JUGA: Fantastis, Jumlah Bansos Kemensos ke Jatim Nyaris Rp 5 Triliun

Dia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar.

”Setiap konferensi besar apa pun, G-20, APEC, (kalimat itu, Red) selalu saya pakai sebagai pembuka,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Komisi I DPR Minta BIN Usut Tuntas Kasus Bom Di Samarinda

Presiden selalu mempromosikan, di Indonesia Islam bisa berjalan beriringan dengan demokrasi.

Karena itu, dia kembali mengingatkan prinsip kebersamaan di tengah keragaman.

Umat mayoritas harus melindungi yang minoritas. Sebaliknya, minoritas wajib menghormati mayoritas.

Menurut Jokowi, satu hal yang perlu diredam saat ini adalah ujaran kebencian di media sosial (medsos).

Khusus umat Islam, sebaiknya medsos dijadikan sarana untuk syiar dakwah.

Bukan saling menghujat dan mencaci maki. Apalagi memfitnah.

”Saya biasanya menggunakan media sosial untuk hiburan, (lihat, Red) yang lucu-lucu. Tapi, kalau sudah bantai, bunuh, itu tidak islami,’’ ujarnya.

Di arena rapimnas PAN, Jokowi bicara tentang kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kasus Ahok membuat perhatian publik terkonsentrasi ke pilkada Jakarta.

Padahal, ada seratus daerah lain yang juga menyelenggarakan pilkada.

”Jadi, kenapa energi, konsentrasi kita, habis hanya di Jakarta? Apa kalkulasinya? Kalau ada masalah yang berkaitan dengan hukum, serahkan kepada proses hukum,’’ katanya.

Jokowi menjamin tidak akan ikut campur urusan hukum apa pun yang sedang berjalan. Yang penting, Indonesia tidak sampai terpecah belah. (byu/idr/c11/ca/sam/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Di Samarinda Bukti Sel Teroris Masih Aktif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler