Presiden Jokowi: Gagal Koalisi, Nanti yang Dituduh Istana Lagi

Kamis, 22 Desember 2022 – 11:06 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Ilustrasi: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir dirinya dituduh lagi jika ada partai politik (parpol) yang gagal membentuk koalisi menjelang Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Jokowi dengan nada berseloroh, ketika merespons adanya pihak yang menuduh dirinya ikut campur dalam verifikasi partai politik (parpol) peserta pemilu.

BACA JUGA: Pakai Diksi Kekuatan Besar, Jokowi Menjawab Tuduhan Amien Rais soal Partai Ummat?

"Gagal koalisi, nanti yang dituduh Istana lagi. Ini Istana ini, Istana, Istana. Padahal, kita (saya, red) itu tidak ngerti koalisi antarpartai, antarketua partai yang ketemu," ucap Jokowi.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya di acara HUT Ke-16 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Jakarta, Rabu (21/12).

BACA JUGA: Duel Polisi Menewaskan Aiptu Ruslan, Bripka Wido Harus Dihukum Berat

Selain itu, katanya, tuduhan lainnya mungkin bakal dialamatkan terhadap dirinya jika ada tokoh yang tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden.

"Mungkin, untuk pilpres, nanti bisa seperti itu lagi. Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi Presiden ikut-ikutan, Istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan," tutur mantan gubernur DKI Jakarta itu.

BACA JUGA: Konflik di Perumahan Pantai Mutiara Pluit Memanas, Rapat Koordinasi Berujung Ricuh

Jokowi menegaskan dirinya tidak punya kepentingan apa pun terkait masalah itu karena peserta pemilu itu banyak.

"Lha urusannya apa dengan saya? Hati-hati, karena ini yang ingin ikut pilpres, kan, banyak, padahal calonnya tidak tahu bisa empat pasang, tiga pasang, atau dua pasang. Enggak ngerti kita," lanjut Jokowi.

Oleh karena itu, eks wali kota Surakarta itu mengajak semua pihak berpikir dengan akal sehat.

"Apakah semudah itu partai atau peserta pilpres bisa digagalkan dengan mudah? 'Kan tidak. Partai itu orang-orang pintar semua, masa gampang sekali dibegitukan? 'Kan tidak mungkin," ujar Presiden.

Jokowi awalnya bicara terkait masalah itu merespons pernyataan sejumlah pihak yang terindikasi menuduh dirinya ikut campur dalam verifikasi partai politik (parpol) untuk menjadi peserta Pemilihan Umum 2024.

"Paling enak itu memang mengambinghitamkan, menuduh presiden, istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," kata Jokowi.

KPU pada tanggal 14 Desember 2022 lalu telah menetapkan 17 parpol memenuhi syarat lolos tahapan verifikasi faktual sehingga berhak menjadi peserta Pemilu 2024.

Namun, Presiden menilai urusan lolos dan tidaknya peserta Pemilu 2024 menjadi repot karena ada pihak yang menyeret-nyeret istana di balik keputusan tersebut.

Diketahui, Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais sebelumnya mengeklaim dapat info akurat terkait adanya manipulasi data verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU.

Amien menyebut Partai Ummat menjadi satu-satunya parpol yang tidak diloloskan oleh KPU menjadi peserta Pemilu 2024 atas perintah kekuatan yang besar.

Nah, saat berbicara di forum Partai Hanura itu, Jokowi menyatakan masalah verifikasi parpol itu sepenuhnya urusan penyelenggara pemilu.

"Urusannya KPU itu, tetapi yang dituduh-tuduh karena tidak lolos langsung tunjuk-tunjuk, itu Istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi," lanjut Presiden Jokowi.(antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Briptu D Penerima Suap Rp 4,4 Miliar Tak Dipecat Polda Sulteng, ART Minta Kapolri Bertindak


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler