jpnn.com - JAKARTA - "Mengamankan" presiden saat dikerubungi masyarakat, tentu bukan hal baru bagi pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang sehari-hari bertugas mengawal Presiden Joko Widodo.
Karena hampir setiap berkunjung ke daerah, ribuan masyarakat berusaha mendekat, demi sekadar bersalaman.
BACA JUGA: Menteri Ganteng Ini Pengin 12 Bulan Ramadan Semua
Namun ketika yang "menyerbu" presiden adalah ratusan anak-anak, kondisinya tentu sedikit berbeda.
Seperti yang terlihat saat Presiden Joko Widodo hendak meninggalkan kantor DPP Partai NasDem, usai mengikuti buka bersama keluarga besar partai politik yang dipimpin Surya Paloh tersebut, Selasa (7/6) malam.
BACA JUGA: Masalah Kesehatan Selama Puasa dan Cara Mengatasinya
Paspampres "terpaksa" harus ekstra bersabar dan terus mengumbar senyum. Pasalnya, meski telah membentuk pagar betis di kanan-kiri mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, ratusan anak-anak tetap merangsek maju ke depan.
Mereka seakan tak peduli, tetap berdesakan merangsek maju ke depan, berlomba menyodorkan tangannya masing-masing. Alhasil, prosesi presiden meninggalkan lokasi acara hingga menuju mobil yang menunggu, memakan waktu sekitar 20 menit.
BACA JUGA: Indosat Ooredoo Berbagi Donasi dan Alquran Braille Digital
"Horeeee, aku bisa salaman sama presiden," ujar seorang anak lompat kegirangan begitu keluar dari kerumunan.
Presiden Joko Widodo sendiri juga terlihat sangat menikmati momen kali ini. Ia tidak segan-segan keluar dari pagar betis paspampres, demi menyalami anak-anak yatim yang khusus diundang Partai NasDem untuk berbuka bersama.
Selain menyalami anak-anak yang didominasi usia 8-12 tahun tersebut, Presiden Joko Widodo juga membagi-bagikan buku. Hal itu yang menyebabkan kerumuman begitu rapat.
Namun begitu kondisi tetap berjalan dengan baik. Tidak ada seorang anak pun yang menangis karena terhimpit temannya. Mereka terlihat sangat bahagia, meski harus bersusah payah berdesak-desakan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ALAMAK! Makan Sahur ala Kadarnya, Gelap Gulita Pula
Redaktur : Tim Redaksi