jpnn.com, BANDA ACEH - Presiden Joko Widodo mengingatkan Seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Aceh, terkait tingginya angka kematian akibat pandemi COVID-19 di provinsi tersebut.
Menurutnya, angka kematian akibat pandemi COVID-19 di Aceh berada di angka 4,7 persen.
BACA JUGA: KPK Segera Pecat 51 Pegawai Tak Lolos TWK, Petrus Sebut Kebijakan Tepat
Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 3 persen.
"Tinggi ini, tinggi, karena nasional hanya 3 persen," ujar Presiden Jokowi.
BACA JUGA: KLHK Perintahkan Perusahaan ini Hentikan Aktivitas Penambangan Emas
Untuk itu presiden mengajak seluruh Forkopimda se-Provinsi Aceh berperan makin aktif dalam mengendalikan COVID-19.
Sebab, pengendalian COVID-19 merupakan kunci menggerakkan perekonomian.
BACA JUGA: Saran Penting Cegah Pembuluh Darah di Otak Pecah, Dialami 1 Orang Setiap 18 Menit
"Menjadi tugas kita semuanya agar bisa mengendalikan, mengonsolidasikan organisasi untuk betul-betul serius menangani ini."
"Karena apa? Begitu yang namanya COVID-19 ini tidak bisa turun, artinya hanya satu, ekonomi juga pasti tidak bisa naik," ucap presiden.
Dia menyatakan pandangannya saat memberi pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Aceh di Kompleks Pendopo Gubernur Aceh di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (16/9).
Presiden juga mengingatkan agar para bupati dan wali kota se-Provinsi Aceh untuk mengetahui situasi di kota/kabupatennya masing-masing.
"Tidak bisa bekerja lagi rutinitas seperti pada keadaan normal, karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah kepemimpinan lapangan," ucapnya.
Presiden kemudian meminta seluruh kepala daerah di Provinsi Aceh memperhatikan ketersediaan oksigen dan obat.
Presiden juga mengingatkan agar kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan.
"Tujuh kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 di Simeulue, di Nagan Raya, di Kota Sabang, di Aceh Timur, di Aceh Tamiang, di Aceh Jaya, di Aceh Besar."
"Tolong yang belum punya tadi menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan."
"Sehingga semuanya siap, semua kabupaten itu siap, fasilitas kesehatan siap semuanya. Karena terus akan saya pantau BOR di provinsi, kabupaten, itu seperti apa. Kelihatan semuanya," katanya.
Presiden juga mengingatkan agar tidak terburu-buru senang karena adanya penurunan kasus.
"Nasional turun lebih dari 90 persen, di sini turun 20 persen, hati-hati, jangan senang dulu."
"Jangan euforia dulu dan jangan menyampaikan tergesa-gesa kepada masyarakat bahwa sudah turun kasus."
"Bisa disambut senang oleh masyarakat tetapi itu bisa menyebabkan naik lagi COVID-19-nya."
"Ini pengalaman secara nasional, sehingga jangan terulang di sini,” katanya.
Di akhir sambutan presiden mengingatkan Pangdam, Kapolda, Kapolres, Dandim, Danrem, agar semuanya bekerja keras membantu pemerintah daerah mengatasi pandemi COVID-19.
Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang