Presiden Keluarkan Perintah, SYL Diberi Waktu Satu Minggu

Senin, 31 Oktober 2022 – 19:34 WIB
Ilustrasi - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengeluarkan perintah khusus kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Presiden memerintahkan SYL untuk segera mengecek ketersediaan beras nasional.

BACA JUGA: Catatan Ketua MPR: Bersama Melangkah di Era Transisi Energi Mewujudkan Target NZE

Presiden memberi waktu bagi SYL dan tim untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam satu minggu.

"Saya diberi waktu satu minggu untuk mengecek kembali faktual data yang ada, bersama seluruh jajaran, para gubernur, bupati," ujar SYL seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10).

BACA JUGA: 103 ASN Kementan Ikut Seleksi TPA S2 dan S3

Mentan mengatakan Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut menanyakan ketersediaan dan kondisi harga beras di pasaran.

Menurut Syahrul, berdasarkan data dan neraca yang dimiliki Kementerian Pertanian, ketersediaan beras saat ini cukup.

BACA JUGA: Presidensi G20 Indonesia Dorong Penyelesaian Substansi Leaders’ Declaration

"Bahkan, tahun ini dari prognosis yang disampaikan BPS dan oleh pengkaji dan para para pakar, ini produksi yang tertinggi pada panen tertinggi Maret-April, di atas 18,3 juta ton."

"Kemudian panen kedua pada Agustus-Oktober itu mencapai 13 koma sekian (juta ton)."

"Karena itu, data BPS juga menunjukkan stok-stok itu ada, 60 persen di tangan rakyat," katanya.

Syahrul mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan untuk melakukan stok yang sangat cukup melalui beras cadangan yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Itu akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini," katanya.

Syahrul juga mengatakan dengan ketersediaan stok beras yang cukup, fluktuasi harga beras diharapkan dapat ditangani dengan baik.

Pihaknya telah berkomitmen bersama Menteri Perdagangan, Bulog, Bappenas untuk bersama-sama melihat ketersediaan stok beras.

"Saya sangat meyakini ketersediaan cukup. Bahwa data yang ada saat 2022 ini produktivitas lahan yang ditanami sangat besar."

"Boleh tanya semuanya, tidak pernah ada lahan yang busuk, tidak ada lahan yang (terdampak) bencana maksimal."

"Oleh karena itu, masih sama hasilnya. Kami bisa perkirakan sesuai asumsi atau teori yang mendapatkan hasil seperti apa," kata SYL. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syahrul Yasin Limpo: Jadi Pejabat Jangan Sampai Salah


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler