Presiden Minta Penggunaan APBN Jangan Runcit

Senin, 09 April 2018 – 21:50 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan para menterinya bahwa penambahan anggaran harus berdampak pada kegiatan yang lebih masif. Selain itu, katanya, membelanjakan uang negara jangan runcit alias sedikit demi sedikit.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4) dengan agenda membahas soal ketersediaan anggaran dan pagu indikatif Tahun 2019 dan prioritas nasional 2019.

BACA JUGA: Jokowi: APBN 2019 Hanya untuk Program Strategis

“Jangan hanya ada tambahan anggaran saja tapi kegiatannya tidak kelihatan masif. Bagaimana perubahan ini dari investasi infrastruktur lalu masuk ke investasi SDM," ujar presiden.

Saat itu, dia mengingatkan bahwa pemerintahannya masuk pada program prioritas kedua setelah infrastruktur, yakni investasi di bidang sumber daya manusia (SDM). Dan yang terpenting, katanya, penggunaan anggaran jangan runcit.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Akan Menghadiri Munas XIII BKPRMI

"Tadi saya sampaikan agar anggaran ini tidak kita ecer-ecer, kita bagi-bagi, enggak. Kita ingin fokus mengarah dan hasilnya benar-benar menetas," tegas suami Iriana.

Jokowi pun memberikan contoh pada anggaran pameran dan promosi yang ada di 17 kementerian bila dikumpulkan maka jumlahnya sangat besar. Sehingga kegiatan yang dilakukan juga bisa dalam skala besar dan berdampak baik bagi negara ini.

BACA JUGA: Usai Kendarai Chooper, Jokowi Blusukan ke Proyek Irigasi

"Kalau diecer-ecer jadi kecil-kecil di 17 kementerrian, kita mau bikin pameran yang gede juga gak bisa. Cuman pameran kecil. Kita ikut di Dubai, di Sanghai, di Amerika, pameran hanya satu dua stan di dekat toilet untuk apa? Malah menurunkan brand negara kita. Kalau dikumpulkan duitnya gede sekali," tutur Jokowi.

Dia pun menyoroti anggaran penelitian yang ada hampir di semua kementerian. Setelah dikumpulkan, katanya, angkanya sangat besar yakni Rp 24,9 triliun. Anggaran sebesar itu menurut presiden harus tahu mau digunakan untuk apa dan kelihatan hasilnya.

"Lah ini bisa didesain ada strategi besarnya yang mau diteliti apa golnya apa. Misalnya urusan durian sebelum penelitian seperti ini, setelah keluar sekian miliar, duriannya jadi seperti ini. Jadi jelas bukan penelitian untuk peneliti, apa hasilnya 24.9 triliun? Saya tanya," kata presiden.

Kemudian untuk menggerakkan ekonomi dari luar APBN agar bisa bisa tumbuh secara berkualitas, Jokowi menyatakan kuncinya ada di investasi dan ekspor. Karenanya setiap kementerian dan lembaga yang terkait kedua sektor itu agar fokus memperbaiki iklim usaha dan fokus memperbaiki daya saing.

"Saya nanti mau minta laporan setiap kementerian sudah berapa regulasi, peraturan, izin-izin yang sudah dipotong. Saya baru dapat dua menteri, ESDM dan pertanian, yang lain belum," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Pemberian Gizi Pada Anak di Usia Emas Sangat Penting


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler