jpnn.com, MARAWI - Posisi Maute, kelompok militan di Filipina saat ini sepertinya sudah terdesak dan pertempuran sebentar lagi berakhir.
Kiriman amunisi dari pemerintah pusat ke Marawi jauh berkurang jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Semua Gedung Hancur Karena Perang, Kecuali Masjid Ini
Ominta Farhana Romato Maute juga telah mengirimkan orang untuk menawarkan dialog.
Farhana adalah ibu dua bersaudara pendiri kelompok Maute, yaitu Abdullah dan Omarkhayam.
BACA JUGA: Kirim Pasukan TNI untuk Bertempur di Filipina tak Diatur UU
Istri Cayamore Maute itu ditangkap di Kota Masiu 9 Juni lalu.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengakui bahwa Farhana mengirimkan orang untuk menawarkan pembicaraan dan mengakhiri konflik di Marawi.
BACA JUGA: Pemasang Bendera ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama Pengin Bikin Jakarta Seperti Marawi
Tapi, tawaran itu sepertinya bakal bertepuk sebelah tangan.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan tegas menolak.
Pemimpin yang memiliki panggilan Digong tersebut berkata tidak akan pernah bernegosiasi dengan teroris dan pelaku tindak kriminal.
Duterte tidak hanya ingin menumpas habis Maute, tapi juga sekutu mereka, yaitu Abu Sayyaf.
Mantan wali kota Davao tersebut, bahkan, bersumpah memakan hidup-hidup para pelaku pemenggalan dua warga Vietnam baru-baru ini. (Reuters/Philstar/CNN/sha/c25/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang TB Ingatkan Pemerintah Tak Terbujuk Keinginan Duterte Libatkan TNI di Marawi
Redaktur & Reporter : Natalia