Hal tersebut diungkapkan oleh D'Escoto, sosok yang selama ini selalu kritis terhadap kebijakan AS atas kawasan Amerika Latin, hari ini atau Selasa (14/4) waktu setempat
BACA JUGA: Meski Kurang, Kebijakan Obama Dipuji Castro
Seperti dikutip Foxnews, pernyataan itu ia lontarkan saat menyampaikan rencana PBB untuk menggelar lagi sebuah pertemuan global, yang akan bertempat di markas besar PBB, 1-3 Juni mendatang.Pertemuan mendatang ini sendiri disebutkan bakal membahas beberapa agenda, antara lain struktur ekonomi dunia yang baru, serta opsi membatalkan (usulan rencana) dolar AS sebagai mata uang cadangan internasional
"Pertemuan G-20 adalah sebuah kegagalan, dari sisi manapun anda melihatnya," kata D'Escoto, sosialis yang juga mantan Menlu Nikaragua itu, dalam jumpa pers.
D'Escoto pun mengatakan bahwa dalam pertemuan G-20 yang baru lalu itu, negara-negara kaya tersebut khususnya telah mengabaikan rencana mengalokasikan USD 2 trilyun (dari USD 3 trilyun yang dibutuhkan, Red) untuk negara-negara berkembang
BACA JUGA: Korea Utara Aktifkan Nuklir
Akibatnya katanya, banyak negara kemudian kehilangan kepercayaan terhadap rencana menjadikan dolar AS sebagai mata uang cadangan internasional.Presiden AS Barack Obama sendiri, di pertemuan G-20 itu sempat 'berjuang' membujuk negara-negara industri lainnya guna mendukung rencana AS dalam hal perubahan peraturan keuangan dan peningkatan dana stimulus
"Secara keseluruhan, saya senang dengan hasil ini, dan saya akan serahkan kepada pihak-pihak lain untuk menilai apakah (rencana) saya dan tim kami ini ada pengaruhnya atau tidak," kata Obama saat mengomentari hasil pertemuan itu, dengan menganggapnya sebagai sebuah progres (kemajuan)
BACA JUGA: Lagi, AS Akan Deportasi 40 WNI
Progres yang kemudian ternyata oleh pihak PBB, melalui D'Escoto, sama sekali diragukan dan malah dianggap gagal(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentara Thailand Tembaki Demonstran
Redaktur : Tim Redaksi