Presiden Resmikan Diorama Sejarah

Senin, 31 Agustus 2009 – 20:31 WIB
SBY tinjau Diorama di kantor ANRI Jakarta. Foto : Agus Sumidin
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Diorama (pameran arsip) sejarah perjalanan bangsaDalam acara di kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), SBY sekaligus mencanangkan program Arsip Masuk Desa (AMD)

BACA JUGA: FIPG Minta Bea Impor Gula Nol Persen

Kunjungan SBY ke kantor ANRI di Jl Ampera Raya No 7 Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Senin (31/8), merupakan kunjugan pertama oleh presiden.

Diorama sejarah perjalanan bangsa merupakan pengungkapan proses dinamika bangsa dari masa ke masa yang ditampilkan melalui perpaduan arsip, seni, dan teknologi
“Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa dibangun pada gedung seluas 750 M2 dan dibagi dalam delapan hall

BACA JUGA: BPN Terus Berbenah

Sebelum pintu masuk Diorama terukir wajah enam presiden RI, yaitu Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ  Habibie, Presiden KH Abdurahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden SBY
Semua Presiden tersenyum dan kami beri judul Senyummu Indonesiaku,” ujar Kepala ANRI, Djoko Utomo.

Menurut dia, dibangunnya Diorama itu untuk membangkitkan ikatan emosional anak bangsa terhadap tanah air sejak usia dini

BACA JUGA: Pemerintah Lambat Beri Izin

“Program Arsip Masuk Desa dibuat karena desa merupakan garda terdepan dalam pemberian layanan kepada masyarakatDi samping itu, konsep demokrasi di Indonesia bermula dari desa, termasuk di dalamnya pemilihan kepala desa secara langsung," ujarnya.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Aburizal Bakrie dalam sambutannya mengatakan, Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa merupakan dokumentasi se-abad kebangkitan bangsa yang periodisasinya diawali dengan masa kejayaan nusantara, masa kebangkitan, masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, menjaga keutuhan bangsa dan mengisi kemerdekaan hingga masa reformasi.

" Wahana ini menggambarkan proses dinamika bangsa dari Sabang hingga Merauke, khususnya dalam kehidupan bepolitik, ekonomi dan sosial budaya yang mengarah pada integrasi nasional dalam kerangka NKRI," ujar pria yang akrab disapa Ical.(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bantah Selidiki Korupsi Antasari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler