Presiden Sebut Ekonomi Dunia Babak Belur, Semua Waspada!

Jumat, 25 Maret 2022 – 12:44 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dampak pandemi Covid-19 hingga konflik militer di Rusia-Ukraina ekonomi dunia babak belur. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dampak pandemi Covid-19 hingga konflik militer di Rusia-Ukraina cukup menantang bagi perekonomian domestik.

“Saat ini semua negara berada pada kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi semuanya karena pandemi Covid-19, disrupsi ekonomi dan terakhir ditambah babak belur lagi karena perang sehingga semuanya menjadi tidak pasti,” urai Presiden Jokowi dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia sebagaimana ditayangkan langsung Youtube Sekretariat Presiden yang diikuti dari Jakarta, Jumat (25/3).

BACA JUGA: LPEM UI Sebut Indonesia Harus Terapkan Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan

Presiden pun meminta seluruh jajaran di pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN untuk mencegah kenaikan inflasi domestik yang diakibatkan sejumlah faktor tersebut.

“Ini (inflasi) yang semua gubernur, bupati, wali kota, Dirut BUMN harus mengerti dan bisa mencari jalan keluar bagaimana mengendalikannya,” kata Presiden Jokowi

BACA JUGA: Bappenas Beberkan 3 Kunci Terciptanya Ekosistem Ekonomi Politik yang Kondusif

Menurut dia, ketidakpastian ekonomi hingga gangguan stabilitas geopolitik juga mengancam inflasi berbagai negara di belahan dunia.

Presiden mencontohkan Amerika Serikat yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di dunia juga mengalami kenaikan inflasi hingga menjadi 7,5 persen dari tren sebelumnya di bawah satu persen.

BACA JUGA: Indonesia Bersiap untuk Ekonomi Digital Berskala Global

Kemudian, Turki mencatat inflasi hingga nyaris 50 persen. Adapun, Indonesia saat ini masih dapat mengendalikan laju inflasi di kisaran 2,2 persen.

Eks Gubernur DKI Jakarta mengaku ketidakpastian ekonomi yang melanda semua negara membuat para kepala negara dan kepala pemerintahan “memutar otak”.

Presiden menyebutkan dirinya dihubungi langsung melalui telepon oleh Presiden China XI Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, hingga Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam dua pekan terakhir.

“Semuanya sama, bingung menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita alami bersama, baik karena kelangkaan energi. Coba kita lihat minyak yang dulu hanya USD 50-60 per barel sekarang USD 118 per barel, dua kali lipat,” ujar Presiden. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler