Presiden Serikat Buruh Ini Sebut Indonesia Beruntung Punya Pemerintah Sigap

Kamis, 08 Desember 2022 – 20:44 WIB
Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban mengikuti Pertemuan Regional ke-17 ILO Asia Pasifik di Singapura, Kamis (8/12/2022). Foto: ANTARA/Yashinta Difa

jpnn.com, SINGAPURA - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengapresiasi upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mendorong pemulihan sektor ketenagakerjaan dari dampak pandemi COVID-19.

“Indonesia beruntung bahwa pemerintah kita sudah melakukan banyak upaya pada saat pandemi, melalui program bantuan sosial, sembako, dan fasilitasi Balai Latihan Kerja (BLK),” kata Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban kepada ANTARA di sela-sela Pertemuan Regional ke-17 Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Asia Pasifik di Singapura, Kamis.

BACA JUGA: Ini yang Bikin Ribuan Buruh di Semarang Kompak Mendukung Ganjar

Namun, untuk mendukung pemulihan yang lebih cepat dan inklusif, dia mengatakan pemerintah sebaiknya mendengar lebih banyak masukan dari mitra sosialnya. Pasalnya, Elly berpendapat bahwa berbagai kebijakan tersebut perlu diperbaiki.

“Bantuan subsidi upah, misalnya, kan syaratnya harus jadi anggota BPJS (Ketenagakerjaan)… sementara yang paling menderita kan orang-orang di pedalaman yang tidak terlindungi BPJS seperti pekerja informal dan domestik. Ini perlu dipikirkan,” kata dia.

BACA JUGA: Menaker Sebut Bakal Ada Kenaikan Upah Buruh 2023

Selain itu, dia pun menyoroti banyaknya pekerja terdampak PHK yang ragu bahkan enggan masuk ke BLK karena mereka menganggap program pelatihan tersebut tidak kemudian menjamin akses mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru.

“Pemerintah perlu mengevaluasi itu,” ujar Elly.

BACA JUGA: Buruh Sawit Ini Bikin Geram Polisi di Pasangkayu

Lebih lanjut, ia mengkritisi implementasi dialog tripartit di sektor ketenagakerjaan, yang dimajukan ILO sebagai salah satu strategi untuk pemulihan pasca pandemi.

Menurut Elly, pelaksanaan dialog sosial di antara ketiga pemangku kepentingan di sektor ketenagakerjaan masih sering terkendala dan berujung pada kebuntuan (deadlock) terutama di antara pekerja dan pengusaha.

Dia menilai dialog tripartit yang selama ini dilakukan juga tidak menjamin pelaksanaan kesepakatan yang dihasilkan.

Lebih lanjut dia meminta ILO serta organisasi terkait di sektor ketenagakerjaan untuk lebih membangun kapasitas para buruh, sehingga mereka memahami kepentingan yang harus diperjuangkan dalam dialog tripartit.

“Saya sudah sampaikan ini kepada Dirjen ILO, dan dia berjanji untuk menindaklanjuti,” tutur Elly, yang menjadi wakil Indonesia dalam penyusunan dokumen kesimpulan dari penyelenggaraan pertemuan ILO Asia Pasifik. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler