Presiden Tanam Mangrove Demi Pemulihan Lingkungan dan Mitigasi Iklim

Jumat, 24 September 2021 – 03:12 WIB
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono untuk melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruk Legi, Kabupateb Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (23/9). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, CILACAP - Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap, Kamis 23/9).

Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruk Legi, Kabupateb Cilacap, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Bu Siti Nurbaya, Pak Luhut dan Pak Edhy Tanam Mangrove di Brebes

Perlindungan dan pemulihan ekosistem mangrove merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam memitigasi perubahan iklim. Keberadaan ekosistem mangrove yang baik di kawasan pesisir juga dapat meningkatkan ketahanan masyarakat di pesisir terhadap perubahan iklim.

“Rehabilitasi mangrove dilakukan untuk memulihkan, melestarikan kawasan hutan mangrove. Selain itu, rehabilitasi mangrove juga untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak perubahan iklim,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers.

BACA JUGA: Kembangkan Mangrove, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2021

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan penanaman mangrove ini diharapkan dapat mengurangi energi gelombang, melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air, memperbaiki lingkungan pesisir dan memperbaiki habitat di pantai.

Hal tersebut juga diharapkan dapat berdampak pada peningkatan produksi ikan  dan hasil laut lainnya, terutama di sini kepiting. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di pesisir pantai.

BACA JUGA: HPN 2022: Menteri Siti Nurbaya Ajak PWI Dukung Agenda Lingkungan Hidup & Mitigasi Iklim

Selanjutnya, Presiden Jokowi menegaskan akan terus melakukan rehabilitasi mangrove melalui KLHK dan BRGM. Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Presiden memberi petunjuk lapangan kepada Menteri LHK, Kepala BRGM, dan Dirjen PDASRH.

Selain itu, setiap provinsi telah disediakan bibit mangrove gratis secara terbatas di persemaian permanen milik UPT Direktorat Jenderal PDASRH yaitu Balai Pengelolaan DAS dan RH yang dapat dimanfaatkan untuk merehabilitasi mangrove di dalam dan di luar kawasan hutan.

Sementara, BRGM melakukan rehabilitasi mangrove melalui pola Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar bisa menjaga ekosistem serta memberikan tambahan penghasilan untuk masyarakat.

Pemulihan Lingkungan dan Perlindungan Alam Sangat Penting

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan apa yang diamanatkan Presiden Jokowi, sejak awal tahun ini ialah bahwa langkah pemulihan lingkungan dan perlindungan alam sangat penting sejalan dengan penbangunan ekonomi, dan infrastruktur.

“Oleh karena itu, menanam bersama mangrove saat ini akan dikaitkan dalam rangkaian kerja bapak Presiden untuk mengajak bersama seluruh masyarakat di seluruh tanah air untuk menanam bersama untuk memulihkan mangrove kita,” ujar Menteri Siti. 

Menurut Siti Nurbaya, hadirnya BRG dan kemudian menjadi BRGM sudah jelas merupakan  langkah  mendasar  untuk percepatan pemulihan tersebut. Ada kecepatan di lapangannya dan ada terobosan-terobosan kebijakannya.

“Saya kira sudah sangat jelas kemajuan akan kebijakan-kebijakan yang ditempuh dalam upaya pemulihan lingkungan dimaksud, seperti solusi permanen karhtula (kebakaran hutan dan lahan), misalnya, tata kelola gambut, menekan deforestasi, penyelamatan hutan dengan operasi penegakan hukum perambahan hutan, illegal logging, kejahatan kepada satwa dilindubgi dan lain-lain,” papar Menteri Siti Nurbaya.

Dalam kaitan penanaman gambut ini, Pemerintah secara konsisten terus mendorong upaya-upaya rehabilitasi ekosistem mangrove dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia yaitu mencapai 3,36 juta hektare atau sekitar 20 persen mangrove dunia dengan keanakeragaman tertinggi di dunia.

Kegiatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Cilacap seluas 650 ha melibatkan masyarakat lokal. Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo bersama masyarakat melakukan penanaman mangrove pada areal seluas 28 Ha (dari total luasan 650 ha).

Selain bersama masyarakat di Kabupaten Cilacap, pada saat bersamaan 9 Provinsi lain juga melakukan penanaman mangrove.

Presiden Jokowi kemudian melanjutkan agenda kunjungan kerja pelepasliaran tukik jenis Lekang (Lepydochelys olivaceae) di pantai Kamulyan Kelurahan Tegal Kamulyan sebanyak 1.000 ekor. Kegiatan ini bertujuan untuk pelestarian satwa penyu di habitat aslinya.(jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Friederich
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler