jpnn.com - Pemblokiran jejaring sosial, twitter di Turki ternyata tak membuahkan hasil. Kebijakan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan yang melarang akses ke twitter rupanya tak diindahkan.
Lama Voa of America melansir, tidak hanya rakyat Turki yang ikut menetang tapi juga Presiden Turki Abdullah Gul termasuk di antara yang mengabaikan perintah itu. Abdullah berkicau di akun resminya dengan menyatakan ketidaksetujuannya atas larangan tersebut, Jumat (21/3).
BACA JUGA: Temukan Terowongan di Jalur Gaza, Hamas: Israel Bohong
Larangan itu justru menaikkan pengguna twitter. Sebuah situs Turki, Zete.com, mengatakan ada 2.5 juta tweet telah ditulis sejak larangan itu diberlakukan. Anggka tersebut mencapai rekor tweet terbanyak di Turki.
Partai oposisi utama Turki, Jumat (21/3) mengajukan gugatan hukum atas putusan pengadilan yang memblokir situs jejaring sosial dan microblogging itu. Seorang pejabat tinggi Partai Rakyat Republik Levent Gok menyebut larangan itu “tidak adil,” mengatakan semua negara beradab telah mengecam Turki terkait langkah itu.
BACA JUGA: Puing Tenggelam, Jejak MH370 Sulit Terlacak
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan larangan itu Kamis (20/3) malam karena adanya dugaan memanfaatkan twitter menggoyang pemerintah dengan mengungkap skandal korupsi menjelang pemilu lokal. Para pejabat Turki mengatakan akses akan dipulihkan untuk sekitar 10 juta pengguna Twitter setelah situs itu menghapus “konten ilegal.” (awa/jpnn)
BACA JUGA: Pro-Kiev Ditarik dari Crimea
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilu Thailand Tidak Sah
Redaktur : Tim Redaksi