Prestasi Minim Picu Kebrutalan Suporter

Rabu, 09 Juni 2010 – 10:08 WIB
Pak Ci bersama degan koordinator suporter Jakmania Danang dalam setelah acara diskusi kemarin.

GAGASAN soccerpreneurs untuk komunitas pecinta bola diungkapkan Ir Ciputra dalam dialog dengan The JakmaniaDiskusi akrab itu diikuti sejumlah pengurus yang berlangsung di Galery Ciputra World, Kuningan kemarin

BACA JUGA: Ditunggangi Kepentingan Farmasi Asing



Menurut Pak Ci, pencitraan suporter bola di Indonesia identik dengan kekerasan.Termasuk yang dialami The Jakmania yang sering disoroti karena kerusuhan saat menyaksikan pertandingan
Untuk mengubah menjadi disiplin, kata Pak Ci, tentunya akan sulit karena Persija sendiri minim prestasi

BACA JUGA: Ribuan Guru di Serang Belum Disertifikasi

Luapan ekspresi kekalahan itu akhinya sulit membuat disiplin para penggemar bola
“Akibatnya dampak negatif lebih mencuat daripada positifnya dan susah dikendalikan

BACA JUGA: DKI Tunggu 744 Siswa Ikuti Paket C

Karena itu, image-nya menjadi rendah sekaliPadahal kita semua tidak mau dengan pandangan itu,”ucapnya.

Prestasi gemilang tentunya mendukung untuk mendorong kemajuan dikembangkan menjadi bisnisTerutama lagi kata Pak Ci, komunitas The Jakmania cukup kuat mengakar di masyarakat dan memiliki lebih dari 40 ribu anggotaTentunya itu peluang yang berpotensi besar bila dikelola dan terkonsep“Sudah tertib jauh-jauh ke stadion naik bus tapi klub yang dibanggakan kalahMaka kekecewaan meluap menjadi tindakan anarkisNamun bila ekspresi itu tersalurkan dan terkonsep akan menghasilkan tindakan positif dan menguntungkan,” ungkap Pak Ci.
 
Dijelaskan, perubahan harus segera dilakukanBila tidak, hingga 25 tahun lagi akan tetap terpurukSebaiknya juga penonton bisa mengubah pola lebih modern untuk diterapkanLakukan sesuatu yang tidak ada di negara lainBuat akademi khusus yang memadukan khusus di mana siswa tetap sekolah namun juga bisa latihanHal itu terbukti sukses dan pernah diterapkannya saat mendirikan klub bulutangkis Jaya Raya“Visi, misi, action, plan harus terarahKerja keras saja tanpa terkonsep justru akan menjadi lingkaran setan,” ucapnya

 Selama dialog berlangsung Pak Ci juga melayani pertanyaan dari audiensSalah satu di antaranya ditanyakan CibongIa bertanya tentang kegiatan pengabdian Badan Pengabdian Masyarakat Jak (Bang Jak), termasuk untuk mengembangkan wirausahaNamun usaha yang dilakukan anggota The Jakmania harus mandek karena gempuran barang pabrik

Sekitar 56 wilayah dalam korwil The Jakmania kini harus gulung tikar karena produk T-shirt yang diproduksi kalah bersaing dengan barang pabrikHarga pabrik lebih murah Rp 15 ribu dengan brand The JakmaniaUntuk mengabdi kemasyarakat kami juga turun ke RT/RW untuk membuat lubang biopori“Bagaimana untuk agar unit wirausaha kami bisa bangkit dan mampu bersaing dengan produk luar,”tanyanya.

Mendengar pertanyaan itu Pak Ci menyarankan agar brand The Jakmania dipantenkanJika masih ada juga pabrik atau perusahaan lain lakukan tindakan upaya protes ke industri peniru barang bajakan itu
“Membuat brand tidak harus punya pabrikNamun dengan andalan brand, The Jakmania bisa menjualnyaHasilnya bisa mendapatkan royaltiDana itu dapat digunakan untuk dana pengembangkan The Jakmania mendatangPara pengurus The Jakmania didukung dengan mengikuti pelatihan entrepreneursSetelah matang, mereka bisa  mengembangkan pengetahuanya kepada anggota lain,”saran Pak Ci

Ketua Umum The Jakmania Danang Ismartani mengatakan, tindakan represif telah dilakukan untuk membina anggotaUpaya itu untuk mencegah terjadinya kekerasanSayangnya aparat kepolisian.“Subsidi DKI kepada klub Persija justru membuat manja dan minim prestasi yang membanggakan sejak 9 tahun terakhir,”katanya

Sementara itu menurut Don Kardono, sepak bola merupakan olahraga masyarakat yang mendunia, termasuk di IndonesiaBola begitu disukai namun prestasinya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara Asia lainnya

Menangapi diskusi itu Antonius Tanan mengatakan acara diskusi Ciputra Entrepreneurship Center itu akan dilanjutkan dengan sesi keduaRencana dialog digelar dua pekan lagi“Khusus untuk lanjutan akan mengupas konsep dan ide bisnis apa yang bisa dikembangkan untuk komunitas olahraga,”bebernya.(yeri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SDM Pariwisata Laris di Luar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler