Seorang pria asal Italia yang melakukan penyerangan seksual terhadap wisatawan backpacker wanita dan memfilmkan orang lain tanpa busana di kamar mandi di Brisbane, Queensland dijatuhi hukuman lima tahun penjara.
Alberto Dagrezio, yang tiba di Queensland dengan visa pelajar, mengaku bersalah di Pengadilan Distrik atas 66 pelanggaran karena melakukan penyerangan seksual, memperkosa secara digital, dan melanggar privasi 44 wanita selama periode 10 bulan di tahun 2015.
BACA JUGA: Anak Autis Tewas Tertabrak Kereta di Sydney
Pria berusia 33 tahun itu menyelinap ke akomodasi murah dan berbagi kamar bagi turis backpacker, di mana dia akan meninggalkan sepatunya di area umum dan berjalan-jalan sambil berpura-pura berbicara di telpon dan mencari kamar asrama yang tidak terkunci.
Jaksa Christopher Cook mengatakan Dagrezio kemudian akan mencari perempuan yang semi-telanjang atau tanpa busana dan kemudian memfilmkan mereka ketika mereka tidur.
BACA JUGA: Beasiswa Depag untuk S3 di Central Queensland University
"Terdakwa akan pergi ke bilik mandi tetangga, duduk dan memfilmkan mereka di bawah celah di dinding," kata Mr Cook.
"Berdasarkan pengakuannya kepada polisi Ia mengatakan perbuatannya dimotivasi oleh fantasi, keinginan untuk melawan hukum dan melanggar peraturan."
BACA JUGA: Perusahaan Indonesia Jual Daging Sapi Australia Online
Jaksa Christopher Cook mengatakan beberapa wanita telah menjadi sasaran "serbuan yang invasif dan mengganggu" dan banyak dari para backpacker yang difilmkan tidak pernah tahu tentang hal itu dan mungkin tidak akan pernah diberitahu.Didorong voyeurisme'
Perbuatan Dagrezio ini diketahui pihak berwajib setelah salah satu korbannya mengadukannya kepada staf hostel.
Dia berhasil ditangkap berkat rekaman CCTV dan ditangkap pada Desember 2015.
Pengadilan mengungkapkan Alberto Dagrezio mengakui apa yang telah dilakukannya dan polisi menemukan lusinan video dan gambar dibawah kepemilikannya.
"Sebagian besar bukti berasal dari video yang terletak di komputernya," kata Christopher Cook.
Di pengadilan juga terungkap, Alberto Dagrezio memiliki latar belakang pengasuhan di keluarga yang tidak biasa dan memiliki "fantasi voyeuristik yakni kelainan jiwa berupa dorongan yang tidak terkendali untuk mengintip orang yang tidak berbusana yang sudah terbentuk ketika dia pindah ke Brisbane pada tahun 2012.
Pengacaranya, Tony Kimmins mengatakan kliennya akan dirujuk ke spesialis perawatan psikologis atau psikiater setelah kembali ke Italia.
Jaksa mengatakan kepada pengadilan bahwa visa Alberto Dagrezio dibatalkan pada bulan April tahun lalu, jadi dia tidak memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat dan harus diberikan hukuman percobaan sehingga dia bisa dideportasi.
"Orang ini tidak akan pernah menikmati kehidupan di Australia lagi. Hukuman yang dijatuhkan membuatnya terancam dideportasi dan untuk memastikan komunitas Australia dilindungi," kata Christopher Cook.
Hukuman lima tahun yang dijatuhkan pengadilan kepada Dagrezio segera ditangguhkan dikarenakan Dagrezio telah mendekam selama beberapa waktu di penjara dan untuk memungkinkan deportasinya ke Italia.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temuan Stiker Neo Nazi Di Canberra