Pria Lebih Melek Investasi daripada Wanita

Sabtu, 22 April 2017 – 13:38 WIB
OJK. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah wanita di Indonesia yang berinvestasi di produk jasa keuangan masih sangat rendah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks inklusi keuangan perempuan pada 2016 mencapai 66,09 persen.

BACA JUGA: Investasi Bodong di Jabar Ungguli Jatim

Indeks tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan laki-laki yang mencapai 69,5 persen.

Total indeks inklusi keuangan masyarakat mencapai 67,8 persen.

BACA JUGA: Respons Pasar Positif, Rupiah Bakal Menguat

Rendahnya indeks inklusi keuangan perempuan berbanding lurus dengan tingkat literasi keuangan pada kaum hawa.

Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Soetiono menyatakan, tingkat literasi keuangan kaum perempuan yang mencapai sekitar 25 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan literasi keuangan laki-laki, yaitu 33 persen.

BACA JUGA: Dongkrak Investasi, BKPM Gaet Asuransi Tiongkok

Menurut perempuan yang kerap disapa Tituk itu, OJK dan pemerintah telah melakukan berbagai edukasi agar target indeks inklusi keuangan 75 persen pada 2019 tercapai.

Dia melanjutkan, tingginya target angka melek keuangan dan investasi pada perempuan amat dibutuhkan.

Sebab, perempuan merupakan penanggung jawab keuangan keluarga.

Bila perempuan mampu menggunakan penghasilan dengan benar, keluarga akan lebih sejahtera.

Meski demikian, Tituk berpesan agar perempuan lebih berhati-hati dalam berinvestasi.

Hingga kuartal pertama tahun ini, OJK telah menghentikan kegiatan dari 19 perusahaan investasi bodong.

’’Begitu imbal hasilnya di atas rata-rata, harus hati-hati. Patokannya, yield investasi saham tidak melebihi 25 persen dalam setahun,’’ ujarnya.

Di pasar modal, jumlah investor baru perempuan dan laki-laki masing-masing mencapai 53.657 dan 66.665 orang.

Namun, dari total jumlah investor baru, hanya ada 472 orang atau 2,15 persen investor perempuan yang aktif.

Sementara itu, investor baru laki-laki yang aktif mencapai 21.470 orang.

Sepanjang 2016, nilai transaksi investor perempuan mencapai Rp 231,49 triliun dan laki-laki Rp 614,78 triliun.

Untuk meningkatkan jumlah investor perempuan yang aktif, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyelenggarakan sekolah pasar modal khusus perempuan.

’’Salah satu kendalanya, investor perempuan biasanya takut melangkah. Kurang berani mengambil keputusan,’’ tutur Direktur Pengembangan BEI Hosea Nicky Hogan. (rin/c18/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Pencoblosan, Pengusaha Berharap Jakarta Tetap Aman


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
investasi   OJK  

Terpopuler