jpnn.com, SAMARINDA - Al (13) mengalami nasib buruk setelah diperkosa pria tak dikenal ketika hendak ke sekolah, Sabtu (8/4).
Peristiwa yang menimpa murid sekolah dasar (SD) itu langsung membuat warga Jalan Donci, Kilometer 4 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, Kalimantan Timur geger.
BACA JUGA: Polisi Tunggu Jadwal Visum Korban Pemerkosaan
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kaltim Post, korban seperti biasa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.
Menurut ayah tiri korban, As (31), biasanya Al berangkat bersama temannya, Ra (12).
BACA JUGA: Batal Memerkosa saat Lihat Korban Pakai Pembalut
Namun, pagi itu korban berangkat sendirian karena harus mengikuti try out yang digelar di sekolah.
“Mungkin temannya belum bangun (tidur) kali. Atau bagaimana. Jadi, berangkat duluan sekitar pukul 07:00 Wita. Takut terlambat masuk,” ucap As.
BACA JUGA: Siswi SMA Ini Mengaku Digauli Ayah dan Anak Bergantian
Di tengah perjalanan ke sekolah, Al lantas diseret ke dalam hutan.
Korban diikat di pohon rambutan dengan tali bubu (tali nilon yang digunakan untuk membuat perangkap ikan dari bambu).
Tali tersebut diduga sudah dipersiapkan oleh pelaku. Mulut korban juga dibungkam dengan sarung.
Gadis kecil itu sempat melawan dan berteriak meminta tolong.
Namun, karena tempat kejadian perkara (TKP) terbilang jauh dari permukiman, pelaku dengan leluasa menjalankan aksinya.
Al baru ditemukan warga dalam keadaan terikat sekitar pukul 09:00 Wita.
Saat itu, salah satu warga, Nuraini (42) sedang membersihkan rumah dan mendengar kegaduhan dari kejauhan.
Rumah Nuraini memang yang agak dekat dengan TKP. Kala itu, dia mendengar teriakan meminta tolong.
Awalnya, dia berpikir ada orang digigit ular. Kemudian, dia masuk hutan dengan perasaan agak takut.
“Kulihat anak itu (korban) enggak berbaju sudah. Mukanya ditutup jilbabnya. Kaki dan tangannya juga diikat,” ucap dia.
Perempuan bertubuh besar itu lantas berteriak ke luar hutan.
Dia mengumpat mengancam pelaku yang dirasanya masih ada di sekitar tempat kejadian.
“Mungkin dia sembunyi. Aku takut juga mau maju, cuma perempuan. Ndak lama datang semua keluargaku,” ujarnya.
Mereka kemudian membawa korban ke Polres PPU menggunakan mobil pikap yang biasa digunakan mengangkut rumput untuk pakan ternak.
Setelah itu, korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum.
As baru mendengar informasi bahwa Al menjadi korban kejahatan seksual setelah kasus itu ditangani kepolisian.
As kemudian memacu kendaraannya menuju RSUD PPU.
Setibanya di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD PPU, As hanya bisa melihat anak perempuannya dengan kondisi trauma.
“Mamanya (ibu korban) nangis-nangis karena enggak bisa melihat anaknya. Soalnya baru melahirkan, enggak bisa ke mana-mana,” ucap pria yang bekerja sebagai sekuriti RSUD PPU tersebut.
Di sisi lain, Polsek Penajam masih berusaha mengorek keterangan korban dan saksi, serta melacak keberadaan pelaku.
“Kami akan kejar pelaku,” kata Kapolsek Penajam AKP Soleh. (rik/kri/k9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh!! Bocah 12 Tahun Diperkosa Selama 4 Hari di 4 Lokasi
Redaktur & Reporter : Ragil