Prihatin Isu Persekusi, Kugapai Deklarasikan Anti-Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

Kamis, 08 Juni 2017 – 22:58 WIB
Deisti Novanto (kiri). Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Gerakan Peduli Anak Indonesia atau Kugapai hari ini mendeklarasikan anti-kekerasan, eksploitasi, dan persekusi terhadap anak-anak juga perempuan.

Deklarasi ini disampaikan langsung Ketua Kugapai, Deisti Novanto. Menurutnya, isu yang belakangan marak beredar sangatlah memprihatinkan.

BACA JUGA: Persekusi Marak Akibat Hate Speech Masif di Medsos

"Kami dari komunitas Peduli Anak Indonesia sangat prihatin dengan apa yang terjadi seperti kita ketahui isu yang belakangan ini sangat ramai, kami sangat prihatin bahwa itu menimpa anak-anak dan perempuan-perempuan yang ada di Indonesia," ujar Deisti di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (8/66 malam.

"Oleh karena itu kami dari Kugapai ingin menyatakan sikap bahwa kami menolak kekerasan, eksploitasi, persekusi terhadap anak dan perempuan karena ini tidak sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945 dan pancasila," imbuh dia.

BACA JUGA: Jadi Tersangka Persekusi, Dua Pembela Habib Rizieq Diburu Polisi

Istri Ketua DPR Setya Novanto ini menyebut jika Indonesia adalah negara Pancasila dan hukum, sehingga apabila ada suatu permasalahan haruslah diselesaikan melalui jalur hukum.

"Seperti kita ketahui negara kita negara pancasila, negara kita negara hukum, apapun yang terjadi di masyarakat diselesaikan melalui jalur yang benar yaitu jalur hukum."

BACA JUGA: Ini Cerita Putri Gus Dur tentang Bocah Korban Persekusi Anggota FPI

"Karena sekarang puncaknya, bulannya pancasila dimana kita harus sama-sama menjunjung tinggi pancasila yang ada, menjunjung tinggi keberagaman yang ada, bagaimana kita mempersatukan NKRI ini negara yang kuat dan pancasila di atas segalanya," paparnya.

Komunitas Kugapai, diakui Deisti, sangat peduli terhadap keberadaan anak-anak Indonesia sehingga akan teris melakukan sosialisasi anti terhadap kekerasan anak-anak.

"Kami sangat peduli, kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi di anak-anak Indonesia saat ini, baik kekerasan seksual, verbal, non verbal, maupun bullying yang ada di sekolah."

"Oleh karena itu sikap kami, kami menghimbau seluruh masyarakat untuk peduli, untuk menjadi pengawas bahwa ini merupakan pengawasan bersama bagi kita, kepedulian bersama bagi masyarakat bagimana anak-anak Indonesia dapat menjadi anak-anak yang ceria, anak-anak yang pandai, anak-anak yang sehat," kata dia.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat dalam penggunaan media sosial. Seperti kita ketahui semua ini awalnya di media sosial bagaimana kita menggunakan media sosial dengan cara yang lebih pandai, bagaimana kita menggunakan media sosial itu untuk keperluan yang lebih berguna," pungkas Deiti.

Hadir pula dalam deklarasi ini Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia Dhanang Sasongko juga anak-anak yatim piatu dari panti asuhan karena acara selanjutnya diisi buka puasa bersama.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Persekusi, Bachtiar Nasir Minta Publik Tetap Percaya Polisi


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler