Prijanto: Foke Koordinasinya Lemah

Kisruh Pembangunan Gorong-Gorong karena Koordinasi

Senin, 31 Oktober 2011 – 04:58 WIB

JAKARTA - Kemarahan publik atas pembangunan gorong-gorong yang menambah kemacetan di Jalan Sudirman menunjukkan koordinasi Gubernur Fauzi Bowo dengan bawahannya rendahSebab, apa yang diinginkan pemimpin tidak bisa dipahami langsung oleh anak buahnya

BACA JUGA: Kemdikbud Dalami Kasus Bullying di SMAN 70 Jakarta

Hal ini berbahaya bagi pembangunan Jakarta ke depan.

Sinyalemen kurang koordinasinya gubernur dengan walikota di bawahnya tersebut justru diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto
"Tetapi bagaimana mau berkoordinasi, lha wong gubernur duduk ngopi bareng satu meja dengan walikota saja tidak pernah,” kata Prijanto saat berbicara di Seminar Quo Vadis Jakarta di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10).

Menurut Prijanto, Fauzi Bowo kurang kuat dalam melakukan koordinasi, khususnya dengan walikota

BACA JUGA: Tarif Air Bersih Jakarta Paling Mahal di Asia

"Sebenarnya untuk dapat menyelesaikan persoalan Jakarta itu dapat diatasi dengan duduk bersama dengan pemerintah untuk membicarakan permasalahan-permasalahan yang ada," ujar Prijanto
Meski mengetahui kunci untuk menyelesaikan persoalan Jakarta, Prijanto mengeluhkan sulitnya berkoordinasi dengan Foke.

Sementara itu, Foke yang mendapat kritikan dari berbagai kalangan atas kemacetan tersebut menginstruksikan anak buahnya mempercepat pembangunan gorong-gorong tersebut

BACA JUGA: Tambah 202 Unit Busway Gandeng

Dia menargetkan, seluruh lubang pembangunan gorong-gorong tersebut telah ditutup pada 9 November mendatang"Saat ini pengerjaan gorong-gorong sudah mencapai 70 persen," kata Tarjuki, Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta, Minggu (30/10).

Dijelaskan Tarjuki, sebelum pelaksanaan SEA Games XXVI, pengerjaan gorong-gorong akan dihentikan sementaraHal ini agar tidak mengganggu perjalanan kontingen menuju tempat pertandinganUntuk saat ini, pola pengerjaan gorong gorong juga sudah dirubahKalau selama ini pola kerja yang dilakukan adalah dengan cara menggali, kemudian baru memasang gorong-gorong saat ini setelah digali, kemudian langsung dipasang gorong-gorong dan segera ditutup"Hal ini juga sesuai instruksi dari gubernur," ujarnya.

Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Novizal mengatakan, pada 9 November mendatang semua lubang yang ada sudah tertutupLapisan untuk penutupan yakni makadam yang kemudian diaspal"Jika aspal belum kering akan dilapisi plat baja agar kendaraan tidak langsung menyentuh aspalKita siapkan 500 plat bajaKita optimis sebelum SEA Games sudah dapat ditutup," kata Novizal.

Saat ini, kata Novizal, proses pengerjaan gorong-gorong dengan melakukan pengecoran di tempatKarena beberapa lokasi tinggi box tidak sama yakni antara 1,2 meter hingga 1,5 meter sehingga mengakibatkan pengurangan lajur jalan dan menambah kemacetan.

Namun setelah SEA Games, lanjut Novizal, metode pengerjaan gorong-gorong di lokasi tersebut akan diubahPengerjaannya akan dilakukan sesuai dengan kemampuan per hari"Jadi kita gali malam dan paginya kita tutup lagi, box yang ditanam sesuai dengan kemampuan sajaPengerjaan hanya akan dilakukan malam hariSehingga tidak mengurangi lajur jalan yang ada," katanya.

Novizal mengakui masih kurangnya pengamanan di sekitar lokasi pengerjaanUntuk itu, pihaknya telah menegur kontraktor yakni PT Idee Murni Patrama terkait dengan kelalaian tersebutDPU DKI Jakarta meminta kontraktor untuk melengkapi alat pengaman seperti pagar, lampu selang, kanstin, dan lainnya"Malam ini akan dilengkapiJika kontraktor tidak memiliki pagar akan kita pinjamkan bekas pagar proyek JLNT (Jalan Layang Non Tol) Antasari-Blok M," jelasnya.

Menurutnya dalam kontrak pengerjaan proyek telah tertera standar pengamanan"Karena waktu yang mendesak mereka kelihatannya takut terlambatKarena jika terlambat mereka akan kena denda satu hari sebesar Rp 5 jutaIni memang suatu kesalahanKita akan membenahi kesalahan itu agar tidak terulang, agar mereka mematuhi," ungkapnya.
 
Diberitakan sebelumnya, setelah dihujat sana-sini terkait pembangunan gorong-gorong di Jalan Jenderal Sudirman yang memperparah kemacetan, Fauzi Bowo akhirnya gerah jugaKemarin, Gubernur DKI Jakarta itu menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) agar pola pengerjaan diubah’’Saya minta pengerjaan di malam hariSetelah digali, langsung dipasang gorong-gorong dan segera ditutup,’’ pinta pria yang biasa disapa Foke itu

Wakil Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya AKBP Tomex Korniawan juga menyesalkan pembangunan gorong-gorong yang mengabaikan faktor lingkungan, lalu lintas, dan keamanan pekerja proyek dan pengguna jalanAkibat proyek itu, kemacetan parah terjadi mulai Dukuh Atas sampai bundaran Senayan maupun arah sebaliknya beberapa hari belakangan
Sebelumnya, di dalam surat teguran, Polda Metro meminta pelaksana proyek untuk memenuhi beberapa halPertama, penambahan perangkat pengamanan seperti cone, lampu kedip, dan lampu selang untuk dipasang di pagar pembatas galian dengan jalanan.

Polda juga meminta pekerja proyek dilengkapi seragam memadai, seperti jaket khusus proyek yang memantulkan cahaya lampu kendaraanKedua, pos proyek, block gorong- gorong, dan material lainnya juga perlu dipindah dari trotoarPengerjaan dengan menggunakan alat berat juga wajib dilakukan pada pukul 22.00 WIB ke atasHal ini perlu dilakukan agar arus lalu lintas tidak terganggu saat aktivitas perkantoran

Hal lain yang dikhawatirkan kepolisian sebagai dampak dari proyek ini, tanah bekas galian mengotori jalanPasalnya, kalau hujan jalan penuh tanah akan becek dan licin sehingga berpotensi kecelakaan.

Selain PT IMP, pelaksana proyek rehabilitasi gorong-gorong di Jl Jenderal Sudirman, Subdit Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga melayangkan surat somasi pada tiga perusahaan proyek perbaikan saluran air dan proyek jalan layang non tol’’Ketiganya sudah kami berikan surat somasi pertama,’’ tambah Kepala Subdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Yakub Dedi Karyawan pada wartawan

Tiga perusahaan proyek itu masing-masing PT RSU dan PT CIKeduanya mengerjakan proyek perbaikan gorong-gorongSedangkan satu lagi, PT WK, sebagai pelaksana proyek pembangunan Jl Layang Non Tol Casablanca(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dishub DKI Tambah 202 Unit Busway Gandeng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler