TAWURAN antarwarga di wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat kembali terjadi kemarin, (4/4) pagiMeski hanya berlangsung sekitar 10 menit dan tidak menimbulkan jatuhnya korban, namun peristiwa yang telah berlangsung berulangkali ini membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, berang.
Dia pun menginstruksikan jajaran pemerintah kota setempat, mulai tingkat walikota, camat, dan lurah bekerja lebih serius dalam menangani masalah tawuran di wilayah tersebut
BACA JUGA: Regulasi Kota Tua akan Direvisi
Sebab, jika terus dibiarkan konflik antar warga ini berpotensi membesar dan bisa mengancam keamanan ibu kota"Konflik sekecil apapun harus diselesaikan secepatnya
BACA JUGA: SPBBG Minim, Busway Selalu Terlambat
Jangan terus dibiarkan, karena lama-lama bisa membesar dan akan sulit dikendalikanDijelaskannya, pimpinan wilayah dalam hal ini walikota harus bisa menenangkan warganya
BACA JUGA: Ahmadiyah Masih Beraktivitas, Warga Ancam Demo
Antara kedua pihak yang berkonflik, sebaiknya segera dipertemukan agar bisa diketahui apa masalah yang memicu tawuran tersebutDalam pertemuan itu, seluruh unsur mulai dari masyarakat yang berkonflik, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepolisian, dan aparatur pemda harus dilibatkan"Hal ini sangat penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali," ujarnya.
Menurut Prijanto, selain mempertemukan kedua pihak yang berkonflik, aparatur wilayah juga musti sering turun ke lapangan untuk mengingatkan kepada warga pentingnya menjaga keamanan lingkunganMereka harus dinasehati, bahwa tindakan yang selama ini dilakukan itu tidak bermanfaat
Berbagai kegiatan seperti olahraga, atau siraman rohani bisa juga digelar di sana"Ini untuk mengalihkan kegiatan negatif, menjadi kegiatan yang lebih positif," tuturnya.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta yang membidangi masalah sosial, Ichwan Zayadi, berpendapat, terus berulangnya tawuran di Johar Baru disebabkan ketidak mampuam pimpinan wilayah dalam menenangkan warganyaHarusnya walikota mengadakan pertemuan atau duduk bersama dengan warga yang berkonflik
Pertemuan tersebut juga tidak cukup hanya sekali, atau saat tawuran sajaPertemuan harus dilakukan secara rutin"Walikota harus mengadakan pertemuan rutin dengan warga untuk membicarakan seluruh persoalan terkait maraknya tawuran di sana," ujarnya.
Ia juga meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat di Johar Baru selalu mengingatkan warga dalam setiap kesempatan, agar selalu meningkatkan keimanan yang dimilikiJangan mudah terprovokasi dan emosi hanya karena hal-hal kecil"Dengan begitu, tawuran di wilayah tersebut diyakini bisa diminimalisir," ucapnya.
Sementara Walikota Jakarta Pusat, Saefullah, mengakui kalau tawuran di wilayah Johar Baru memang sulit diatasiBerbagai upaya telah dilakukan, termasuk mempertemukan warga
Selain itu, ia juga menawarkan kepada warga setempat untuk mengikuti program transmigrasiDengan program itu, diharapkan warga Johar Baru bisa meningkatkan taraf hidupnya dan terhindar dari aktivitas tawuran antar warga.
Sebab, tawuran yang kerap terjadi di wilayah tersebut, salah satunya dipicu oleh kepadatan pendudukData terakhir menunjukkan, jumlah penduduk di Kecamatan Johar Baru mencapai 116.359 orang dengan kepadatan penduduk 48.952 per kilo meter persegi
Mereka tinggal di empat kelurahan, yaitu Kelurahan Johar Baru, Galur, Tanah Tinggi, dan Kampung Rawa"Untuk mencegah kembalinya tawuran, kami telah menwarkan program transmigrasi kepada warga," tandasnya(wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapan e-KTP tak Maksimal, Dewan Gelisah
Redaktur : Tim Redaksi