SPBBG Minim, Busway Selalu Terlambat

Jumlah Stasiun Pengisian Tak Seimbang Lagi

Senin, 04 April 2011 – 10:01 WIB

PENAMBAHAN armada Bus Transjakarta yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, ternyata tidak diimbangi dengan penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG)Akibatnya, kerap terjadi antrean kendaraan saat melakukan pengisian bahan bakar, sehingga menimbulkan keterlambatan.

Hal ini juga yang membuat pelayanan busway terkesan tidak maksimal

BACA JUGA: Ahmadiyah Masih Beraktivitas, Warga Ancam Demo

Hingga saat ini, baru tersedia enam SPBBG untuk mengisi bahan bakar ratusan armada busway
Jumlah ini tentu masih jauh dari cukup

BACA JUGA: Persiapan e-KTP tak Maksimal, Dewan Gelisah



Idealnya, di setiap koridor Transjakarta tersedia SPBBG
Tercatat saat ini, armada bus Transjakarta yang tersedia mencapai 524 unit

BACA JUGA: Senator DKI Jakarta Dinilai Tak Peka

Sementara itu, pada 2016 mendatang jumlah armada bus Transjakarta ditergetkan mencapai 781 unit.

"Penambahan armada bus ini, memag tidak diimbangi dengan penambahan SPBBGHitungan kita di setiap koridor ada, minimal dua SPBBGKarena saat ini juga sudah tersedia 524 unit dan hanya dilayani oleh enam SPBBG saja," kata Hasbi Hasibuan, Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Minggu (3/4).

Ia merinci, SPPBG yang ada saat ini yakni berada di SPBBG pool bus Perintis Kemerdekaan, SPBBG pool Rawa Buaya, SPBBG Pancoran,  SPBBG Jalan Pemuda, SPBBG Depo K Jalan Pesing, dan SPBBG Jalan Daan MogotSementara, dengan hanya 4 SPBBG, setiap bus yang hendak mengisi bahan bakar membutuhkan waktu sekitar 1 jam"Terlebih akan terus ada penambahan armada setiap tahunnya," tambahnya.

Dikatakan Habsi, penambahan armada yang dilakukan pihaknya adalah salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakatUntuk itu, pihaknya juga berharap suplai BBG juga dapat dipenuhi"Kita harapkan pemerintah pusat dan pertamina dapat menyediakan suplai gas yang memadaiKarena sekarang juga sudah satu harga yakni Rp 3.100 per liternya," ujarnya.

Ke depan, pihaknya hanya akan membeli bus gandeng dan tidak lagi membeli bus tunggalKarena dengan bus gandeng kapasitas penumpang`bisa lebih banyak, sehingga dapat menampung lebih banyak penumpangSementara untuk bus single, tidak akan digunakan kembali dan akan dijadikan feeder bus Transjakarta.

Dari 524 unit bus Transjakarta yang ada saat ini, 472 di antaranya merupakan bus tunggal dan 52 lainnya bus gandengDirencanakan, bus gandengan akan tersedia di seluruh koridor pada 2016 mendatang, yakni sebanyak 781 unitSementara pengadaan bus gandeng direncanakan pada 2011 sebanyak 44 unit, 2012 sebanyak 89 unit, dan pada 2013 hingga 2016 sebanyak 90 unit.

Saat ini, 524 armada bus Transjakarta yang ada melayani sekitar 330 ribu penumpang per hari di 10 koridor yang telah diperasikanBahkan untuk meningkatkan pelayanan, untuk tahun ini akan dibangun kodidor XI jrurusan Pulogebang-Kampungmelayu dengan 19 halte yang disediakanRencananya pada akhir 2011 mendatang sudah dapat dioperasikan

Ketua Komisi B DPRD DKI, Selamat Nurdin, berharap Pemprov DKI Jakarta lebih keras lagi dalam mendesak Pemerintah Pusat dan pertamina untuk menambah jumlah SPBBG khusus buswaySebab, jika hanya mengandalkan SPBBG yang ada sekarang sudah tidak mungkin lagiSehingga pada akhirnya pelayanan pada masyarakatlah yang dikorbankan"Pemprov harus berupaya lebih keras lagi agar SPBBG ini bisa ditambahJangan hanya pasrah seperti sekarang," tandasnya(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekasi Segera Punya Angkutan Massal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler