Sepekan terakhir rumah Prita Mulyasari semarak lagiDia kembali bisa menemani anak-anaknya bermain
BACA JUGA: Orang-Orang di Balik Berdirinya Jembatan Suramadu
Bagaimana suasana hubungan ibu-anak tersebut setelah tiga pekan terpisah?----------------------------------------------
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
----------------------------------------------
SIANG itu, sebuah mobil Honda Jazz biru muda diparkir di sebuah rumah tipe 36, Jalan Kucica III, Bintaro Sektor IX, Tangerang
BACA JUGA: Prosesi Pernikahan Dua Budaya Putra Hatta Rajasa dan Cucu Mooryati Soedibyo
Hanya ada dua kamar di rumah ituBACA JUGA: Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (2)
''Ini saja masih ngontrak, Mas,'' kata Prita Mulyasari saat ditemui Jawa Pos di rumahnyaKeluarga tersebut full team siang ituMereka adalah Andri Nugroho, sang suami, dan dua anaknya, Khairan Ananta Nugroho yang berusia 3 tahun dan Rana Ria Puandita Nugroho, 15 bulan.
Kembali berada di rumah setelah tiga minggu mendekam di Lapas Wanita Tangerang membuat Prita benar-benar tak ingin lagi berpisah dari dua anaknyaApalagi, selama tiga pekan itu, perkembangan Ananta dan Rana cukup pesatSaat pertama bertemu Prita, dua anaknya itu bahkan nyaris tak mengenali wanita bermata mungil tersebut
Ketika itu, Prita baru saja keluar dari lapasDia dijemput beberapa kerabatnyaMereka yang kebanyakan wanita itu sama-sama mengenakan jilbabRabu lalu (3/6), Ananta dan Rana diberi tahu bahwa ibu mereka akan pulang dari rumah sakitDua buah hati pasangan yang menikah pada 2005 itu sebelumnya memang ''dibohongi'' bahwa ibu mereka tak pernah pulang lantaran harus menginap di rumah sakit
Ketika sampai di rumah, Ananta dan Rana tak sabar ingin berjumpa PritaNah, saat banyak wanita yang masuk ke rumah, Ananta berteriak-teriak kepada salah seorang wanita berjilbab, ''Bunda, bunda.'' Teriakan itu salah alamatWanita yang dipanggil bunda tersebut ternyata kakak ipar Prita
''Mungkin karena sama-sama memakai jilbab, ya,'' ujar lulusan Manajemen Bisnis, Tafe University, Australia, itu sambil menggendong Rana yang ngedot air putihSementara itu, Ananta hilir mudik sambil menenteng gitar mainan.
Insiden itu barangkali hanya persoalan sepeleTapi, bagi seorang ibu seperti Prita, itu soal besarSebab, anak yang ditinggal tiga pekan sampai tidak mengenali ibunyaDia mengaku sampai trenyuh ketika momen itu terjadi''Ya, bagaimana rasanya kalau ibu sampai tidak dikenali oleh anaknya sendiri,'' ujar wanita 32 tahun kelahiran Jakarta itu
Namun, Prita tidak putus asaKejadian itu membuat dia bertekad untuk kembali mendapatkan perhatian Ananta dan RanaPrita langsung membawa kedua anaknya ke kamarHubungan mereka tak langsung cair seperti sedia kalaSebagaimana orang yang lama tak bertemu, mereka masih kikukAnanta dan Rana bahkan tak berucap sepatah kata punMereka hanya saling memandang selama beberapa saat.
Untuk mencairkan hubungan itu, Prita kembali harus mempelajari kesukaan anaknyaKetika itu, Ananta sedang gemar bermain robotPrita pun ikut nimbrung bermain bersama putra pertamanya itu''Lama-lama, kita jadi akrab lagiDuh, senangnya,'' ujarnya lantas mengambil gitar mainan dari tangan Ananta yang memukul-mukulkannya ke lantai''Jangan sayang,'' katanya lembut.
Anak seperti sudah menjadi separo nyawa PritaKarena itu, yang paling berat ketika di penjara adalah berpisah dengan mereka''Yang paling trenyuh adalah saat saya menelepon ke rumah dari lapasPembantu saya bilang, Ananta mengajak adiknya untuk salat barengBiar bunda cepat sembuh katanya,'' tuturnyaMendengar itu, air mata Prita tumpah''Tidak hanya mbrebes mili, saya menangis sejadi-jadinya,'' ujarnya
Prita sendiri tidak tahu siapa yang mengajari kedua anaknya itu salat''Mungkin karena sering lihat saya dan suami salat jamaah, mereka jadi meniru,'' katanya lantas tersenyum
Kendati sudah beberapa hari di rumah, Prita kadang masih kepikiran suasana penjaraBahkan, beberapa kali dia bermimpi mengenai tempat tersebut''Saya tidak tahu, yaTiba-tiba saja saya kok mimpi kejadian di sanaTidur tanpa alas, kamarnya ukuran kamar anak saya dengan dua belas orang tidur dalam satu ruangan,'' katanya sambil menunjuk kamar anaknya yang berukuran 4 x 5 meter itu.
Namun, selama di penjara Prita tidak pernah mendapat perlakuan burukLingkungan tempat dia dipenjara cukup kondusifWaktu di dalam penjara banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan
Meski begitu, Prita takkan pernah mau kembali ke penjaraBahkan, dia seperti mengalami trauma berpisah dengan anak-anaknyaKetika menjalani sidang pada Kamis (4/6) lalu, misalnya, dia sempat khawatir tak bakal kembali ke rumahKarena itu, Ananta dan Rana dia ajak untuk ikut serta berangkat menuju Pengadilan Negeri Tangerang''Tapi, ketika sidang, mereka diajak berputar-putar sama saudara sayaSementara saya dan suami menjalani sidang,'' katanya
Yang paling diingat Prita ketika keluar adalah wasiat dari teman-temannya di lapasMereka berpesan agar sesampai di rumah, baju yang dia kenakan di lapas langsung dibuang atau dibakarJika tidak, itu akan membuat kembali ke tempat mengerikan tersebutSelama di lapas, Prita memang tidak mengenakan baju seragam dari lapasDia mengenakan baju yang dia bawa sendiri dari rumahItu karena Prita belum mendapat vonis.
Namun, sampai sekarang baju-baju yang dia kenakan di lapas masih tersimpan rapi dalam kantong plastikKok tidak dibakar? ''Itu kan hanya mitosSaya percaya sama Allah sajaItu sudah cukup,'' kata wanita yang masih menjalani status sebagai tahanan kota
Sampai saat ini Prita tercatat sebagai karyawan sebuah bank swasta di JakartaSementara Prita menjalani tahanan kota di TangerangLantas, bagaimana apabila dia nanti bekerja? Kata Prita, perusahaan tempatnya bekerja memberi kesempatan kepada dia menyelesaikan semua masalah hukumnya''Saya tidak tahu status saya bagaimana? Mereka (manajemen perusahaan tempat Prita bekerja, Red) bilang, kalau sudah selesai semuanya, silakan kembali bekerja,'' katanya
Karena itu, Prita mengatakan takkan kembali bekerja sebelum kasusnya selesai''Saya juga tidak mau memaksakan diriLagi pula, saya masih ingin membayar utang kepada anak-anak yang sudah saya tinggalkan sekaligus menunggu kasus hukum ini selesai,'' katanya.
Kalau akhirnya dia divonis bebas, Prita sudah menyiapkan liburan ke luar kotaBeberapa kota sudah masuk dalam daftar''Kita kan ingin liburan bersama anak-anak sekaligus menunjukkan kepada mereka tempat-tempat yang menarikApalagi, anak-anak seusia mereka kan suka banyak tanya,'' ujarnya
Namun, yang menjadi prioritas, kata Prita, adalah liburan ke LampungSebab, selain bersenang-senang bersama keluarga, Lampung adalah kampung halaman Andri, suaminya''Jadi, sekalian bisa menemui mertua di sana sambil liburan,'' ujar wanita yang kedua orang tuanya sudah meninggal itu(nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Sedih Penderita Komplikasi Penyakit Hyper-IgE yang Langka (1)
Redaktur : Tim Redaksi