Pro Ariel di Barat, Kontra di Timur

Selasa, 23 November 2010 – 06:27 WIB
Vokalis Peterpan, Ariel, saat menjalani sidang perdana Kasus Asusila di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Senin (22/11) pagi. Sidang mengagendakan pembacaan dakwaan. Sidang yang berlangsung tertutup ini dijaga ketat oleh pihak aparat kepolisian. Sempat terjadi keributan saat Ariel dibawa ke dalam gedung pengadilan. FOTO : FEDRIK TARIGAN/INDOPOS

BANDUNG - Pro kontra dalam sidang perdana Ariel terlihat kontras di Pengadilan Negeri (PN) BandungBeruntung kedua aksi pro dan kontra dikawal oleh 600 personel polisi Polrestabes Bandung

BACA JUGA: Suryadharma Ali Stop Diperbudak Rokok

Dari pantauan, aksi massa yang mengecam Ariel datang dari ormas Front Umat Islam (FUI), Persatuan Masyarakat Anti Komunis (Permak), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI)
Massa aksi dari ormas itu menuntut Ariel dihukum seberat-beratnya.

Sementara itu,  massa pendukung datang dari fans yang tergabung dalam Sahabat Peterpan juga ikut ambil bagian dalam aksi

BACA JUGA: Pengacara: Mestinya Negara Lindungi Ariel

Massa mulai berdatangan ke  PN Bandung sekitar pukul 9 pagi sampai selesai persidangan sekitar pukul 10
Sekalipun demikian massa pengunjuk rasa tetap melakukan aksi damai

BACA JUGA: Ariel Terancam 12 Tahun Penjara

Untuk menghindari bentrokan, masa pendukung beraksi di pintu sebelah barat, sedang masa pengecam Ariel di pintu sebelah timur.

Salah seorang pengunjuk rasa dari fans Ariel, Yanti (25) menyatakan, setiap orang memiliki kejelekan dan keburukanDengan alasan itu, pihak menghargai Ariel untuk bertobat dan memperbaiki jalan hidupnya"Persoalan Ariel mau mengaku atau tidak apa yang dilakukannya, semua terserah Ariel," singkatnya.

Yang jelas, pendukung Ariel tetap akan mendukungnya hingga jalannya persidangan selesaiYanti mengaku, karya-karya Ariel tetap akan dinanti oleh penggemarnyaSementara itu, salah seorang anggota FUI, Hilman Firdaus menyatakan, pihaknya meminta Ariel dihukum seberat-beratnyaIa meminta agar persidangan Ariel tidak diintervensi oleh pihak manapun.

"Kami menghargai hukum yang berlakuTapi untuk persoalan ini, ariel harus mendapatkan hukuman seberat-beratnya karena telah mencontoh sesuatu yang buruk untuk generasi muda," papar Hilman.

Sementara itu, ketatnya penjagaan persidangan tersebut memunculkan opini miring terhadap kinerja kepolisian yang dianggap mengistimewakan ArielItu terlihat dari diturunkannya water canon serta 600 petugas polisi di dalam serta diluar persidangan.

Kabag Humas Polrestabes Bandung Kompol Endang Sri Wahyu Utami mengatakan, pengerahan personil polisi tersebut akan dikerahkan selama jalannya persidangan digelar hingga usaiMeski begitu, angka penurunan personel tersebut akan dipertimbangkan kembali sesuai kebutuhan"Kami tidak mau sampai ada kerusuhanNanti juga jumlah personel akan disesuaikan kembaliPenurunan sebanyak ini dilakukan karena ini sidang pertama dan kami harus siap dengan berbagai kemungkinan," pungkas Endang(eriek/BE)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RI-Arab Beda Persepsi soal Pembantu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler