Produk Fashion Dominasi Transaksi e-Commerce

Kamis, 20 Juni 2019 – 16:41 WIB
Ilustrasi e-commerce. Foto: pixabay

jpnn.com, BALIKPAPAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur mengatakan, secara triwulanan (quarter-to-quarter/qtq) laju pertumbuhan transaksi e-commerce di Kaltim pada triwulan pertama 2019 mencapai 16,04 persen.

Jumlah itu lebih tinggi dibanding rata-rata Kalimantan dan nasional yang masing-masing tumbuh sebesar 5,50 persen (qtq) dan 2,96 persen (qtq).

BACA JUGA: E-Commerce TTI, Dekatkan Petani dan Konsumen

Penghitungan itu berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

BACA JUGA: Cara Jitu Pelindo Permudah Sistem Pembayaran

BACA JUGA: Pelaku Usaha Online Terpukul Kebijakan Pembatasan Akses Medsos

“Pertumbuhan jumlah transaksi e-commerce di Kaltim tersebut juga lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 9,39 persen (qtq),” ujarnya, Senin (17/6).

Di sisi lain, tambah Nur, berdasarkan kontribusinya pangsa transaksi e-commerce di Kalimantan maupun Kaltim terhadap nasional masih berada di bawah lima persen.

BACA JUGA: Ramadan Kerek Belanja Online, Produk Fashion Favorit Konsumen

Trennya juga melambat jika ditinjau dari beberapa triwulan ke belakang. Pada triwulan I 2019, pangsa transaksi e-commerce Kalimantan dan Kaltim terhadap transaksi nasional masing-masing hanya sebesar 3,5 persen dan 1,0 persen terhadap total nasional.

“Ini menandakan bahwa geliat digitalisasi transaksi e-commerce di Kaltim maupun Kalimantan masih perlu ditingkatkan,” tuturnya.

Menurutnya, peningkatan tersebut seiring dengan besarnya potensi yang tecermin dari pertumbuhan transaksi e-commerce yang menunjukkan tren positif.

Jika ditinjau menurut metode pembayaran yang dilakukan, 66 persen transaksi e-commerce di Kaltim dilakukan melalui transfer bank dan menjadi metode pembayaran paling dominan.

Disusul pembayaran melalui kios atau minimarket sebesar 13 persen dan pembayaran uang elektronik dengan pangsa 11 persen.

“Jika kita lihat secara kelompok nontunai dan tunai, tercatat transaksi e-commerce di Kaltim yang menggunakan metode pembayaran nontunai mencapai 98,68 persen di triwulan I 2019 atau relatif mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 99,75 persen,” ungkapnya.

Namun, persentase metode pembayaran nontunai Kaltim tersebut merupakan capaian yang paling tinggi apabila dibandingkan capaian rata-rata provinsi di Kalimantan dan nasional yang masing-masing tercatat sebesar 98,19 persen dan 98,47 persen.

“Hal tersebut menandakan transaksi nontunai di Kaltim terakselerasi dengan semakin meningkatnya aktivitas jual beli melalui e-commerce,” paparnya.

Nur menambahkan, berdasarkan rentang usianya, kelompok dengan rentang usia 22-29 tahun merupakan kelompok yang paling banyak melakukan transaksi e-commerce di Kaltim.

Dengan persentase sebesar 42,01 persen dari total transaksi. Disusul rentang usia 30-44 tahun dan 13-21 tahun dengan persentase masing-masing sebesar 41,36 persen dan 9,83 persen.

“Dari capaian tersebut dapat disimpulkan bahwa transaksi e-commerce didominasi oleh penduduk di rentang usia produktif. Karena pada umumnya masyarakat yang berada di rentang usia tersebut sudah memiliki penghasilan tetap dan terbiasa melakukan transaksi keuangan secara mandiri,” ujarnya.

Jika dilihat berdasarkan kategori produknya, fashion merupakan produk yang paling banyak diperjualbelikan dalam transaksi e-commerce Kaltim dengan persentase mencapai 34,09 persen dari total transaksi.

Diikuti produk personal care dan kosmetik serta handphone dan aksesori dengan persentase masing-masing sebesar 15,02 persen dan 14,02 persen.

“Peningkatan penggunaan e-commerce di Kaltim membuat ekonomi digital kian menggeliat. Selain itu peningkatan tersebut membuat penggunaan pembayaran nontunai terus membaik,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LELANGO Menghadirkan Lelang yang Mudah Bagi Masyarakat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler