Produk Makanan-Minuman Paling Siap

Masuki FTA Asean-China

Sabtu, 09 Januari 2010 – 09:30 WIB

JAKARTA -- Sektor industri makanan dan minuman relatif bisa diandalkan Indonesia dalam memasuki era Free Trade Agreement (FTA) Asean-China yang dimulai tahun iniData menunjukkan, dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan industri sektor tersebut mengalami perkembangan yang cukup baik

BACA JUGA: Optimis PLTU Kelar Sebelum PON XXI

Padahal, kondisi tahun lalu masih dilingkupi krisis ekonomi global.

Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani mengatakan, dengan kondisi seperti itu, industri makanan dan minuman paling siap memasuki era FTA Asean-China
"Growth-nya cukup baik

BACA JUGA: Dari Cukai Tembakau Raup Rp 819 Juta

Bahkan omset untuk industri makanan dan minuman pada 2009 lalu mencapai Rp500 triliun," ujar Franky Sibarani dalam diskusi di Waroeng Daun, Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (9/1).

Lebih lanjut dijabarkan, era FTA ini tidak mesti dihadapi dengan pesimisme
Alasannya, sebenarnya dalam beberapa tahun belakangan sudah diterapkan tafif bea masuk nol persen untuk sejumlah produk

BACA JUGA: Garuda Buka 10 Rute Baru

Terlebih, pemerintah sendiri juga sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengantispasi era FTA iniDijelaskan, pada 7 Oktober 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memimpin rapat kabinet untk membahas cara-cara melindungi pasar dalam negeri.

Rapat tersebut, lanjutnya, ditindaklanjuti oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu dengan Permendag No.56 Tahun 2008 yang mengatur izin imporAntara lain dibatalkan 5000-an produk imporSelain itu, mendag juga membatasi pelabuhan-pelabuhan yang menjadi pintu masuk produk-produk tertentu"Dan pembatasan pelabuhan itu bukan hal aneh karena juga dilakukan di banyak negara di Eropa," ulasnya(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden dan Ibu Negara Wakaf Rp100 Juta


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler