Produksi 1 Juta BPH Minyak Sulit Tercapai

Tapi, BPMigas Yakin Target Lifting 2008 Dapat Terealisasi

Senin, 17 November 2008 – 13:46 WIB
JAKARTA - Menjelang pergantian tahun, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) realistis mengejar target produksi minyakBPMigas mengakui, upaya mengejar angka produksi 1 juta barel per hari (bph) akan sulit dicapai.

Kepala BPMigas R

BACA JUGA: Menpera Minta Pengembang Percepat Ground Breaking Rusunami

Priyono mengatakan, hingga pertengahan November ini realisasi produksi minyak sepanjang 2008 baru mencapai 978.822 bph
''Susah mencapai 1 juta BPH,'' ujarnya akhir pekan lalu.

Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan pada pertengahan tahun ini, produksi harian minyak sempat menembus 1 juta bph

BACA JUGA: IFC: Penyaluran KPR Masih Minim

Namun, berdasar data terbaru BP Migas, produksi minyak dan kondensat hingga 12 November lalu mencapai 978.822 bph
Sementara rata-rata produksi November 966.812 bph.

Meski sulit mencapai 1 juta bph, lanjut Priyono, pihaknya optimistis mampu mencapai target lifting (produksi siap jual) yang diamanatkan dalam APBN-P 2008 sebesar 927 ribu bph

BACA JUGA: Dua Pekerjaan Rumah BPR Agar Kompetitif

Dengan target tersebut, realisasi produksi minyak minimal adalah 977 ribu bphSetelah dikurangi own use Chevron sebesar 50 ribu bph, akan ketemu angka lifting 927 ribu bph''Jika semua berjalan lancar, Desember nanti sudah masuk tambahan produksi dari Blok Cepu,'' katanya.

Dalam skema produksi Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, ExxonMobil Oil Indonesia (EMOI) dan Pertamina EP Cepu yang menjadi pengelola blok itu menargetkan early production sebesar 20.000 bph Desember nanti.

Menurut Priyono, saat ini pihaknya juga terus meningkatkan pemantauan atas semua lapangan minyak di IndonesiaDi musim hujan, kendala yang sering dihadapi operator adalah banjir di lapangan minyak''Kami terus berkoordinasi untuk memantau dan mengantisipasi agar jika produksi turun karena gangguan banjir, turunnya tidak terlalu banyak,'' terangnya.

Tahun lalu, kata Priyono, gangguan akibat banjir dialami oleh beberapa lapangan minyakAntara lain, lapangan Sukowati yang dikelola PetroChina serta lapangan utama Duri yang dikelola Chevron.

Dia menyebut, penurunan produksi akibat banjir memang tidak bisa dielakkanKarena itu, pihaknya akan mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang lapangan minyaknya tidak terganggu banjir supaya menggenjot produksi menjelang akhir tahun ini(owi/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Artha Graha Salurkan Kredit UMKM Rp. 1 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler