BACA JUGA: Dua Pekerjaan Rumah BPR Agar Kompetitif
''Masih terdapat jarak antara sistem pembiayaan perumahan dengan kebutuhan atas perumahan itu sendiri,'' ujar Country Manager IFC (International Finance Corporation) untuk Indonesia Adam Sack akhir pekan lalu
Pertumbuhan KPR rata-rata berkisar 30 persen per tahun
BACA JUGA: Artha Graha Salurkan Kredit UMKM Rp. 1 T
Menurut Data Kementerian Perumahan Rakyat (Menpera), kebutuhan RSh mencapai 800 ribu unit per tahun.Sementara itu, pengamat ekonomi Indef Aviliani menilai kasus subprime mortgage tidak akan terjadi di Indonesia bila perbankan tetap hati-hati dalam menyalurkan KPR
BACA JUGA: Pertamina Sesalkan Keputusan Menteri ESDM
Di AS penyaluran KPR USD 10,3 triliun, sedangkan PDB-nya USD 13 triliun''Itu kan sangat riskan,'' katanya.Dia menjelaskan di AS terdapat tiga kategori KPRKategori paling atas adalah prime mortgage dengan syarat yang sangat ketat bagi nasabah dengan kondisi keuangan solidBunganya rendah karena risiko gagal bayar juga kecilDi bawahnya ada kategori kredit dengan syarat lebih lunak, tapi bunga lebih tinggi.
Kategori paling bawah adalah subprime mortgage dengan persyaratan sangat lunak''Nasabah yang tak memiliki pendapatan, pekerjaan, dan bahkan aset juga dibiayaiAkibatnya, banyak yang default (gagal bayar) sehingga mengganggu kinerja perbankan,'' terangnya.
Aviliani berharap penyaluran KPR di Indonesia tetap dilakukan secara hati-hatiPrinsip ini harus dijaga agar tidak terjadi gagal bayar di kemudian hari sehingga berdampak pada makro ekonomi''Jangan seperti di AS yang terlalu longgar bikin persyaratan untuk dapat KPR,'' jelasnya(wir/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertagas Bangun Fasilitas Pengolah LPG
Redaktur : Tim Redaksi