Produksi Garam Industri di 2015

Senin, 05 Agustus 2013 – 03:48 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Kebutuhan garam industri yang tinggi belum bisa dipenuhi dari dalam negeri. Sedangkan program swasembada garam konsumsi sudah terealisasi tahun lalu. Karena itu, PT Garam (Persero) siap memroduksi garam industri pada 2015.

Dirut PT Garam Yulian Lintang mengatakan pihaknya sedang menyiapkan produksi garam industri di Kupang. Di sana, tersedia 7.800 hektare lahan yang dalam pengerjaannya akan dibagi dua. Meliputi lahan inti seluas 5.000 hektare yang digarap langsung PT Garam dan 2.800 hektare untuk lahan plasma yang dikelola rakyat.

BACA JUGA: Investor Masih Tunda, Belum Ada Yang Cabut

"Untuk proyeksi produksi lahan inti sebanyak 600.000 ton dan lahan plasma 300.000 ton. Kondisi iklim di Kupang dengan musim panas yang panjang mencapai 6-8 bulan sangat mendukung untuk pengembangan garam," urainya.

Selain PT Garam, Kementerian Perindustrian juga mendorong investor swasta untuk mengembangkan garam industri di Nagekeo, Flores, seluas 1.050 hektare yang bakal menghasilkan 300.000 ton.

BACA JUGA: Harga Kebutuhan Pokok Stabil

Selama ini, kebutuhan garam industri dalam negeri mencapai 1,8 juta ton. Karena itu, bila nanti dapat dipenuhi dari dalam negeri sebanyak 1,2 juta ton, impor garam industri hanya 600 ribu ton.  

"Saat ini kami masih melakukan studi kelayakan. Nanti dilanjutkan dengan basic design dan detail design. Triwulan pertama 2014 sudah siap memasuki tahap pekerjaan sipil, seperti pembuatan lahan, saluran dan lain-lain. Jadi kami harapkan 2015 sudah bisa produksi," tandas dia.

BACA JUGA: Paket Kiriman Motor Mudik Meningkat

Potensi pengembangan garam industri sangat besar, mengingat kebutuhan di dalam negeri tinggi. Saat ini hampir seluruh industri membutuhkan garam. Seperti pengeboran minyak, industri kaca, industri pulp, industri tekstil, sampai penyamakan kulit. "Jadi ketika pengembangan garam industri sudah matang, pasarnya ada," tuturnya.

Dituturkan, pengembangan garam industri sengaja tidak dilakukan di Madura. Sebab, Madura fokus untuk mengembangkan garam konsumsi. "Pada 2012 lalu, kita sudah swasembada garam konsumsi. Makanya, garam industri dipilih lokasi lain," kata Yulian.


Diperkirakan untuk pengembangan garam industri di Kupang menelan dana hingga Rp 1 triliun, termasuk di dalamnya pengembangan infrastruktur seperti pelabuhan. (res/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumus 3C Agar Terhindar dari Kejahatan Investasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler