Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Boy Garibaldi Tohir mengatakan, permintaan batu bara di pasar ekspor dan domestik tahun ini tetap tinggi
BACA JUGA: Telkomsel Genjot Pelanggan Baru
"Karena itu, kami akan push (dorong) produksi," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.Menurut Boy, angka produksi yang tahun lalu mencapai 38,5 juta ton akan digenjot hingga kisaran 42 - 45 juta ton
Untuk pasar, kata Boy, komposisi 30 persen domestik dan 70 persen ekspor masih akan dipertahankan
BACA JUGA: Bidik Pasar Perhiasan Dubai
Di pasar ekspor, Adaro sudah memikili komitmen pada 40 pelanggan di 18 negara.Sedangkan untuk pasar domestik, Adaro sudah berkomitmen memasok PLN, salah satunya untuk PLTU Tanjung Jati B
Menurut Boy, selama ini manajemen pemasaran Adaro cukup konservatif
BACA JUGA: Rugi Dana Nasabah Antaboga Rp 1,37 T
Sehingga, mayoritas kontrak penjualan dilakukan untuk jangka panjang, sedangkan porsi penjualan melalui pasar spot hanya kecil"Dalam kondisi harga komoditas yang turun naik, maka penjualan kontrak jangka panjang itu yang paling aman," ujarnya.Sedangkan untuk pendapatan kotor (EBITDA), 2009 Boy memproyeksikan bisa mencapai kisaran USD 750 juta hingga USD 1 miliar.
Senada dengan Boy, Presdir PT Berau Coal Bob Kamandanu mengatakan, tahun ini pihaknya akan menaikkan angka produksi dari 13,2 juta ton pada 2008 menjadi 14,7 juta ton"Pada 2010, produksi akan digenjot hingga 18 juta ton," katanya.
Untuk revenue atau pendapatan, kata Bob, tahun lalu Berau berhasil membukukan USD 640 juta dan net profit USD 90 juta"Kalau target angka tahun ini sulit dikatakan, sebab terkait dengan index harga," jelasnya.
Sedangkan mengenai rencana go public melalui penawaran saham perdana (IPO), Bob mengatakan masih akan dikaji matang"Kondisi pasar modal masih seperti ini, jadi nanti kami kaji lagi pada semester II," ujarnya(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepuluh Persen Blok Cepu Dimiliki Empat BUMD
Redaktur : Tim Redaksi