BEKASI - Rencana penelitian ulang terhadap susu formula dan makanan bayi yang akan dilakukan oleh Kementrian Kesehatan ataupun Institut Pertanian Bogor (IPB) mendapat respon positif dari perusahaan susuThreat Marketing Director Frisian Flag Indonesia, Hendro Poedjono, mengatakan, penelitian ulang dengan menggunakan metode surveillance itu diharapkan dapat menjawab keresahan masyarakat.
“Kami sangat senang jika Pemerintah ingin melakukan penelitian ulang, apalagi menggunakan produk kami sebagai salah satu sampelnya," ungkap Hendro di sela-sela pemberian beasiswa kepada 3.290 siswa SD dan SMP dalam program "Berbagi Untuk Maju" di SD Segara Makmur, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/2).
Hendro menjelaskan, pihaknya sama sekali tidak khawatir jika hasil penelitian ulang tersebut akan merusak citra perusahaannya
BACA JUGA: Saham Indosiar Siap Delisting
Asalkan, penelitian ulang itu sesuai dengan standar yang telah ditentukan World Health Organization (WHO)Hendro juga tidak keberatan jika pihaknya diminta memberik kejelasan mengenai produk susu formula buatannya kepada pemerintah
BACA JUGA: Kafe Es Krim Pertama di Dunia
Diakuinya, pada 2009 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kemenkes sudah mengambil sampel produksi susu formulanyaDi tempat sama, Director Merchandising and Marketing Matahari Food Business PT Matahari Putra Prima, Meshvara Kanjaya sepakat dengan adanya rencana penelitian ulang dengan metode suveillence
BACA JUGA: 2010, Freeport Setor Rp 17 Triliun
Hal ini untuk memenuhi rasa keadilan bagi produsen susu formula yang produksinya bermutu baikDikatakannya, penelitian ini akan membuat produsen susu lebih waspada dan hati-hati dalam menjaga kualitas susunya“Sangat tidak fair kalau ada yang dirugikan dari masalah ini,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, IPB menerima instruksi dari Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh untuk melakukan penelitian ulang dengan metode surveillance terhadap seluruh produk susu formulaPenelitian ditargetkan selesai dalam waktu 6 bulan sejak penelitian mulai dilaksanakan(Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Coca-Cola Amatil Inves USD 500 Juta
Redaktur : Tim Redaksi