Prof Ojat Optimistis UT Bisa Merekrut 1 Juta Mahasiswa jika Berstatus PTN BH

Senin, 10 Mei 2021 – 19:28 WIB
Rektor UT Prof Ojat Darojat (tengah) dan Ketua Senat UT Prof Hanif Nurcholis. Foto:Mesya/JPNN.com

jpnn.com, TANGSEL - Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat optimistis UT bisa merekrut satu juta mahasiswa bila sudah berubah status menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH).

Pasalnya, UT bisa membuka program studi (prodi) sesuai kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA: Moeldoko: Lulusan UT Enggak Boleh Rendah Diri

Dia mencontohkan, banyak tuntutan masyarakat untuk membuka S2 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), S2 Komunikasi, S2 Hukum, serta prodi kekinian seperti big data, teknologi informasi, dan lainnya.

"Selama ini untuk membuka prodi baru makan waktu panjang. Kami sudah mengusulkan S2 PG PAUD sejak tiga tahun lalu tetapi belun disetujui juga," kata Prof Ojat usai rapim plus untuk membahas statuta UT menjadi PTN BH di Kampus UT, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (10/5). 

BACA JUGA: 3 Pekerja Migran jadi Lulusan Terbaik Universitas Terbuka

Dengan peningkatan status menjadi PTN BH, lanjutnya, UT bisa merekrut lebih banyak mahasiswa dari prodi-prodi baru tersebut. Sehingga cita-cita mantan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir agar UT memiliki satu juta mahasiswa bisa tercapai.

Dia memperkirakan, tahun ini peraturan pemerintah tentang pengalihan status UT dari pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) ke PTN BH terbit tahun ini.

BACA JUGA: Aji Mudik Pakai Sepeda Motor, Dicegat di Karawang, Ini Kalimatnya ke Petugas sehingga Bisa Lolos

Status PK BLU dinilai tidak memungkinkan lagi. UT harus lebih lincah dan cepat tanggap. Salah satu solusinya adalah naik kelas PTN BH. 

"Jadi UT punya otonomi dalam mengelola manajemen PTN," ucapnya.

Dia juga menyentil soal penyediaan SDM. Selama ini rekrutmen tergantung pada formasi CPNS.

Kalau sudah jadi PTN BH bisa memenuhi kebutuhan sendiri tanpa menunggu kuota dari pemerintah. UT kata Prof Ojat, saat ini menghadapi krisis SDM. Penyebabnya karena moratorium rekrutmen CPNS. 

"Pegawai kami dulu banyak, kini sisa 1.500 di mana 670-an di antaranya dosen. Padahal kebutuhan tenaga dosen sangat besar," ucapnya. 

Alasan lain mengapa UT ingin menjadi PTN BH, menurut Prof Ojat adalah pertimbangan anggaran. Dari sisi anggaran, UT bisa menggunakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk operasional bila sudah menjadi PTN BH.

Prof Ojat memaparkan, UT menetapkan masa peralihan selama lima tahun. Masa peralihan dimulai tahun 2021 dengan kegiatan pengembangan sistem dan sosialisasi transformasi proses menjadi PTN BH.

Kemudian tahun 2022 adalah tahun konsolidasi dan integrasi sistem yang telah disusun pada  2021. Lalu tahun 2023 dan 2024 adalah masa-masa krusial karena menyangkut staffing dan pemenuhan kompetensi SDM untuk mengisi jabatan-jabatan UT PTN BH.

Terakhir, pada 2025 diharapkan UT telah bisa beroperasi secara penuh sebagai PTN BH. (esy/jpnn)

 

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler