Prof Zainuddin Soroti Data Rekrutmen PPPK Guru, Singgung Nasib P1, Hmmm

Kamis, 25 Mei 2023 – 08:21 WIB
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN Prof Zainuddin Maliki saat rapat membahas persoalan PPP guru dengan pemerintah, Rabu (24/5/2023). Foto: Tangkapan Layar YouTube DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki menyoroti data terkini rekrutmen PPPK guru yang dipaparkan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan jajaran dalam rapat kerja di parlemen, Rabu (24/5).

"Intinya sampai sampai hari ini kebutuhan guru masih belum bisa diselesaikan," ujar Prof Zainuddin kepada JPNN.com seusai rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

BACA JUGA: Mas Nadiem: Guru Lulus PG PPPK tak Bisa Tuntas Tahun Ini, Oktober Ada Solusinya 

Rapat itu juga dihadiri perwakilan KemenPAN-RB, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kemenkeu.

Dia menjelaskan situasi saat jumlah guru yang telah lulus menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sebanyak 544.292 orang.

BACA JUGA: Dirjen Nunuk Sebut Seleksi PPPK Guru 2023 Gunakan Regulasi Lama, Fokus P1

Upaya pemenuhan kebutuhan guru pada sekolah negeri sepanjang 2021 dan 2022 masih belum maksimal.

Sementara, pada 2023 masih diperlukan perekrutan 601.286 guru untuk sekolah negeri, tetapi jumlah formasi yang diajukan pemerintah daerah (pemda) hanya 278.102 atau 46 persen.

BACA JUGA: Percepat Rekrutmen 1 Juta PPPK Guru, Mas Nadiem Siapkan 3 Sistem Baru

"Sementara itu ada P1 yang sudah dapat SK tetapi gaji belum turun. Ada yang dinyatakan lulus belum dapat SK dan formasi," ujarnya.

Legislator PAN itu juga mengutip data Kemendikbudristek bahwa hanya sekitar 67 persen guru lulus passing grade atau PG 2021 telah mendapat penempatan.

Dengan rincian, dari 193.954 guru lulus PG, sebanyak 131.025 orang (67,6 persen) telah mendapat penempatan pada seleksi PPPK 2022, sedangkan 62.546 (32,2 persen) belum ada penempatannya.

Selain itu, ada 383 orang (0,2 persen) tidak menjadi sasaran penempatan karena ada yang meninggal dunia, mengundurkan diri, dan lain-lain.

Masih dari data Kemendikbudristek, 62.546 guru yang telah memiliki nilai melampaui ambang batas tahun 2021 merupakan prioritas utama atau P1 pada seleksi PPPK guru 2023.

Dikatakan bahwa perlakuan prioritas utama dapat dilakukan hanya jika formasi diusulkan oleh pemda.

Namun, sampai saat ini baru terdapat 36.061 guru lulus PG 2021 yang telah diusulkan formasinya oleh pemda.

Zainuddin menjelaskan dalam raker dengan Menteri Nadiem kemarin, Komisi X DPR mendesak pemerintah menyelesaikan semua persoalan guru tersebut.

"Kami minta diselesaikan. Jangan melakukan rekrutmen-rekrutmen baru sebelum P1 ini selesai. Kemudian (pemerintah) diberi waktu Oktober," tegasnya.

Bila Oktober 2023 nanti masalah guru tersebut belum selesai, pemerintah pusat harus mengambil alih dengan ketentuan-ketentuan baru yang sedang disiapkan regulasinya berupa peraturan pemerintah (PP).

"Dibuat ketentuan baru yang bisa mengatasi hambatan yang terjadi selama ini," ujar Prof Zainuddin.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Terkejut atas Ucapan Syekh Panji soal Mimpi Mendirikan Ponpes Al Zaytun


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler