Profesor dari Luar Negeri? Buang-buang Uang!

Rabu, 18 Januari 2017 – 16:30 WIB
Mohammad Nasir. Foto: Agus Wahyudi/dok.JPNN.com

jpnn.com - ‎Rapat kerja (Raker) Komisi X DPR dengan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menjadi ajang protes para wakil rakyat.

Salah satu program Kemenristekdikti yang disorot adalah World Class Professors.

BACA JUGA: Hamdalah, Menteri Tolak Usulan Kenaikan Uang Kuliah

"Ini program World Class Professosr dianggarkan Rp 50 miliar. Untuk apa program ini dibuat? Kalau hanya mendatangkan profesor dari luar negeri, buang-buang uang, mendingan disekolahkah profesor kita agar berkelas dunia," kata Surahman Hidayat, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rabu (18/1).

Surahman menambahkan, pemerintah jangan lagi mengimpor tenaga profesor dari luar.

BACA JUGA: Pengalihan SMA/SMK Jangan Ganggu Layanan Pendidikan

Anggaran yang disiapkan pemerintah, untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik‎ dan mahasiswa.

"Saya tidak setuju bila anggaran Kemenristekdikti digunakan untuk impor profesor," tegasnya.

BACA JUGA: Alamaak! SPP di 11 PTN Ikutan Naik

Senada itu Pimpinan Komisi X DPR RI Ferdi Ferdiansyah juga mempersoalkan impor profesor dari luar negeri.

Baginya, dengan mengimpor profesor, sama halnya melecehkan kemampuan SDM Indonesia.

"Mestinya Kemenristekdikti membuat program peningkatan kualitas dosen, guru besar, dan profesor kita agar kemampuannya setara profesor di luar negeri," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Izinkan Sekolah Lakukan Pungutan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler