Profesor Siti: Jutaan Rakyat Susah Bernapas, Kebangetan Kalau Bahas Reshuffle

Kamis, 22 Oktober 2015 – 06:41 WIB
Siti Zuhro. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengingatkan semua pihak bahwa saat ini tidak waktunya untuk membahas dan melakukan reshuffle kabinet jilid II.

"Saya ingatkan, sekarang waktunya tidak tepat untuk reshuffle kabinet. Presiden sering rapat kabinet konteksnya bukan untuk reshuffle, tapi Pak Jokowi merespons tentang kebakaran hutan di banyak daerah yang jangan dianggap sepele," kata profesor wanita itu, kemarin.

BACA JUGA: Ini yang Dikatakan Dewie Yasin Limpo Usai Diperiksa KPK 32 Jam

Kalau ada sikap menyepelekan kebakaran hutan dan terus saja menggoreng-goreng isu reshuffle kabinet, menurut Siti, akan ada generasi yang hilang dalam sejarah bangsa ini hanya gara-gara asap.

"Reshuffle jadi kurang relevan. Kan massif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua hutan dan lahannya terbakar. Artinya di situ ada penyakit dan racun. Makanya itu tadi, kebangetan, kalau masih bahas reshuffle," tegasnya.

BACA JUGA: Ssttt...Benarkah Ada Dana Siluman di RAPBN 2016?

Menyikapi adanya indikasi PAN relatif kencang menyuarakan reshuffle, menurut Siti, PAN memang punya hak menyuarakan itu karena sudah menyatakan bergabung dengan pemerintah.

"Tapi jutaan warga negara saat ini bernapas saja susah karena kabut asap, mestinya PAN tidak ngotot. Jadi timingnya tidak pas dan tidak tepat di saat seperti ini. Kalau sibuknya hanya dengan isu reshuffle, jadi seperti tidak punya sensitivitas terhadap permasalahan yang akut," pungkasnya. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Ini Cara Pemuda Pancasila Dukung Program Bela Negara

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luhut Panjaitan Ternyata Anak SD, Kata Daniel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler