jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus menilai kebijakan pembelian solar dan pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina memuat unsur keadilan distributif.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu menganggap selama ini masyarakat kecil yang justru tidak mendapatkan manfaat BBM bersubsidi.
BACA JUGA: Harga Tiket Candi Borobudur Bakal Naik Drastis, Deddy Yevri Merespons Begini
“Menurut saya kerangka berpikirnya adalah keadilan distributif dalam penyaluran subsidi. Mekanisme yang ada saat ini tidak adil karena subsidi lebih banyak yang dinikmati oleh masyarakat mampu dari pada masyarakat yang berkekurangan,” kata Deddy dalam keterangannya, Rabu (29/6).
Pria kelahiran Pematangsiantar itu mencontohkan masyarakat mampu yang memiliki kendaraan lebih dari satu menyerap subsidi lebih banyak dibanding mereka yang hanya punya satu atau dua motor dalam satu keluarga.
BACA JUGA: Deddy Yevri Menduga Kebijakan Larangan Ekspor CPO ala Jokowi Mencekik Petani Kecil
Bahkan rakyat miskin yang tidak memiliki kendaraan, tidak mendapat manfaat apa pun dari BBM bersubsidi.
Dia mengingatkan subsidi yang semakin besar dan membebani anggaran negara dan Pertamina itu, mengurangi kemampuan pemerintah untuk mengalokasikan dana yang yang lebih dibutuhkan oleh rakyat miskin, petani, nelayan, lansia, difabel, dan UMKM.
BACA JUGA: Deddy Yevri Sitorus Minta Kemendag Buka-bukaan Soal Masalah Minyak Goreng
“Jadi, landasan berpikirnya adalah keadilan distributif dalam bentuk pengetatan penerima subsidi melalui sistem yang terpantau secara holistis dan real time,” ujar Deddy.
Selain keadilan distributif, pemberlakuan sistem ini juga mampu menekan penyimpangan BBM subsidi di lapangan. Kebocoran BBM bersubsidi ke sektor industri, pertambangan, perkebunan, dan penyeludupan pun bisa dikurangi.
“Hal mana banyak terjadi di seluruh Indonesia dan terutama di daerah pedalaman, perbatasan, daerah pertambangan, dan perkebunan serta daerah industrial,” imbuhnya.
Di sisi lain, Deddy menyadari ada masyarakat yang tidak memiliki akses pada sistem tersebut, seperti rakyat miskin yang tak punya ponsel pintar dan di daerah pedalaman. Menurut dia, hal ini bisa dipecahkan dengan Pertamina membuat kartu semacam e-toll atau e-money. Kartu ini bisa digunakan di SPBU atau penyalur BBM untuk membeli BBM bersubsidi dengan kuota yang telah ditentukan.
“Datanya bisa diambil dari Kemensos atau Pemerintah Daerah dan melalui proses penyaringan dan verifikasi oleh Kementerian ESDM,” imbuhnya. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deddy Yevri Sitorus: Edy Mulyadi Norak
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga