jpnn.com, JAKARTA - Partai Buruh menyelenggarakan kampanye nasional terbuka hari keempat di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kupang, Rabu (24/1).
Partai dengan nomor urut 6 itu menjanjikan welfare state atau negara sejahtera jika menang pada Pemilu 2024.
BACA JUGA: Partai Buruh Janji Wujudkan Jaminan Sosial, Bukan Bansos
“Saya datang ke NTT membawa pesan, bilamana Partai Buruh menang maka welfare state atau negara sejahtera akan diwujudkan,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.
Dia menyebutkan acara tersebut terselenggara atas kepemimpinan Exco Partai Buruh NTT Sarlina M Asbanu, Raimundus, Caleg Partai Buruh NTT, dan masyarakat sebagai tempat kampanye nasional terbuka pada hari keempat.
BACA JUGA: Said Iqbal Sebut Bogor Adalah Basis Suara Partai Buruh Pada Pemilu 2024
Dia mengungkapkan ada dua program utama yang akan dirasakan manfaatnya oleh warga NTT, sekaligus masyarakat seluruh Indonesia jika Partai Buruh menang di pesta demokrasi mendatang.
“Yaitu, penciptaan lapangan kerja berbasis lapangan sosial, dan perlidungan untuk tenaga kerja Indonesia (TKI),” lanjutnya.
BACA JUGA: Partai Buruh Kampanye Akbar di Bekasi, Targetkan Lolos ke Senayan
Said Iqbal menyebutkan partainya menginginkan penyerapan tenaga kerja dari pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru hingga mencapai 2,5 juta jiwa per tahun.
“Bagaimana mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen?Ialah dengan membuka pasar sosial. Apa itu pasar sosial? Ekonomi market atau pasar ekonomi yang berbasis jaminan sosial,” terang Said Iqbal.
Dia menjelaskan jika jaminan pensiun dinaikkan dengan iuran menjadi 9 persen, akan terkumpul uang sebesar Rp 3 ribu triliun dalam waktu 5 tahun.
Iuran 9 persen tersebut dengan komposisi 3 persen dibayar buruh dan 6 persen dibayar pengusaha.
“Rp 3 ribu triliun ini setara dengan APBN. Itu yang akan kami buka menjadi modal untuk membuka lapangan kerja baru. Termasuk di NTT,” jelasnya.
Program prioritas kedua di NTT dan akan dilakukan secara nasional jika Partai Buruh masuk ke Senayan ialah dengan melakukan perlindungan terhadap TKI.
“TKI-TKI yang ada di luar negeri, harus dilindungi bukan hanya basa-basi,” tegasnya.
Khusus untuk para TKI, kata Said Iqbal, sejumlah program telah disiapkan dengan matang seperti harus upah minimum negara setempat, bukan upah berbasis perjanjian antarnegara.
“Maka melalui serikat buruh di negara setempat, di mana ada TKI, kami akan memperjuangkan upah minimum TKI sama dengan upah minimum negara setempat,” sebutnya.
Program kedua untuk TKI ialah jaminan sosial yang berlaku di negara setempat. Ketiga, memastikan tidak ada lagi penyiksaan terhadap para pahlawan devisa.
"Caranya, dengan membentuk lembaga advokasi TKI yang di dirikan Partai Buruh di seluruh negara. Bekerja sama dengan serikat buruh di negara itu. Partai buruh punya jaringan," pungkas Said Iqbal. (mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Impor Beras, Partai Buruh Gelar Aksi di Depan Kementan
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra