Program Quick Win jadi Akselerator Pengembangan Destinasi Prioritas Toba

Minggu, 28 Juli 2019 – 21:33 WIB
Kawasan Danau Toba. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mencanangkan program percepatan pembangunan destinasi pariwisata superprioritas yang menyasar lima destinasi, yaitu kawasan Danau Toba, Borobudur, Manado, Mandalika dan Labuan Bajo.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang mengoordinasi sektor pariwisata, langsung merespons cepat dengan membentuk tim berorientasi 'Quick Win' untuk mengakselerasi pengembangan potensi berbagai destinasi tersebut. Tim ini bekerja pararel mendukung Badan Otorita Pariwisata yang sudah lebih dahulu ada di sejumlah destinasi tersebut.

BACA JUGA: Pemda Berharap Anggaran Pengembangan Destinasi Prioritas Danau Toba Segera Dikucurkan

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden Jokowi menginginkan wisatawan yang sudah berkunjung ke destinasi tersebut terkesan dan menyampaikan kesan baik ini kepada banyak orang.

“Harus bergerak cepat, karena pariwisata ini terbukti paling cepat dalam menghasilkan devisa untuk negara. Karena itulah program Quick win ini menjadi sangat strategis dalam menggenjot jumlah kunjungan wisman di Indonesia,” ujar Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

BACA JUGA: Keramba Jaring Apung Bisa Hambat Status Danau Toba sebagai Warisan Geologi

Menko Kemaritiman pun menunjuk anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Irfan Wahid sebagai koordinator yang akan memimpin program quick win pengembangan potensi destinasi wisata ini.


Foto: Istimewa

BACA JUGA: Anggaran untuk Danau Toba Ternyata Paling Besar dari Bali Baru Lainnya

Program quick win tersebut berfokus pada optimasi destinasi wisata yang sudah ada maupun belum tergali dengan maksimal di lima destinasi di atas dengan memanfaatkan pendekatan “storynomics tourism” yang dicetuskan Irfan Wahid.

Irfan Wahid mengatakan, gerak cepat telah dilakukan. Program ini melibatkan kolaborasi lintas kementerian/lembaga terkait, pemda sekitar kawasan Toba, serta peran komunitas lokal dalam hal ini BUMDes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk mengelola destinasi wisata.

Selain itu, menurut Irfan, program ini akan membuka peluang Public Private Partnership (PPP) dalam membangun pusat-pusat hiburan seperti theme park yang akan menyerap banyak wisatawan. Dengan peluang PPP, pengembangan pariwisata Toba bakal bisa diakselerasi sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Setelah mencoba melakukan pemetaan masalah dan potensi destinasi wisata, kami menemukan fakta bahwa Toba sangat kaya akan destinasi-destinasi keren. Mulai dari kekayaan budaya, sejarah, sampai alamnya sungguh membuat tempat ini cocok untuk menjadi salah satu dari lima destinasi wisata superprioritas”, kata Irfan.

BACA JUGA: Anggaran untuk Danau Toba Ternyata Paling Besar dari Bali Baru Lainnya

Kini, Irfan Wahid dan tim sedang mengebut persiapan beberapa lokasi destinasi wisata kawasan Toba yang akan dikunjungi Presiden Joko Widodo. Kunjungan Presiden direncanakan mulai 29 sampai 31 Juli 2019. Sejumlah destinasi keren di Toba bakal dikunjungi Jokowi, seperti Geosite Sipinsur, Desa Bakkara, The Kaldera, dan Pantai Indah Situngkir.

“Ke depannya, kami akan mengoptimasi destinasi wisata yang sudah ada maupun belum tergali melalui pendekatan storynomics tourism dengan kekuatan budaya Batak sebagai DNA destinasi wisata di kawasan ini. Selain itu, fakta sejarah bahwa Toba merupakan supervolcano dan danau vulkanik terbesar di dunia harus menjadi nilai jual dari kawasan ini dan digaungkan kembali,” kata Ipang, sapaan akrab Irfan Wahid.

Dia menambahkan, program Quick Win ini diharapkan sudah dapat dirasakan dampaknya pada akhir 2019. “Tujuannya adalah meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara di kawasan Toba yang pada beberapa tahun terakhir menurun trennya. Tentu saja muaranya adalah memberi nilai tambah ekonomi ke masyarakat dan negara,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapan Danau Toba Menjadi Bali Baru?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler