Program Taksi Alsintan Sudah Bagus, Tetapi Jangan Hanya di Jawa Saja

Senin, 29 Agustus 2022 – 01:00 WIB
Guru Besar Agribisnis UGM Masyhuri menilai program Taksi Alsintan atau sewa alat mesin pertanian layak disebar ke luar Pulau Jawa. Ilustrasi Foto: Ansy Lema for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Agribisnis UGM Masyhuri menilai program Taksi Alsintan atau sewa alat mesin pertanian sudah cukup bagus.

Namun, dia menyarankan pemerintah bisa melebarkan program itu ke luar Pulau Jawa.

BACA JUGA: Jokowi Meluncurkan Program Taksi Alsintan untuk Dorong Petani Lebih Mandiri

“Perlu diperluas ke daerah-daerah lain di luar Jawa. Selain itu, harus ada tambahan servis purnajual (alsintan) di luar Jawa, karena bengkel alsintan di sana jarang,” kata Masyhuri dalam keterangan tertulis, Minggu (28/8).

Menurutnya, program ini akan lebih bermanfaat secara signifikan bila dibarengi dengan kebijakan pertanian lainnya.

BACA JUGA: Petani Tak Perlu Resah, Pemerintah Tak Akan Menghapus Pupuk Bersubsidi

Salah satunya yaitu konsolidasi lahan agar berdampak lebih baik bagi kesejahteraan para petani.

“Alsintan akan lebih baik lagi kalau dibarengi konsolidasi lahan," kata Masyhuri.

BACA JUGA: Dukung Program GNPIP, BI Sumsel Tebar 77.777 Bibit Cabai Merah Kepada Petani Milenial

Selain konsolidasi lahan pertanian, lanjutnya, program Taksi Alsintan harus dibarengi dengan peningkatan penyuluhan kepada petani.

Penyuluhan itu untuk menambah pengetahuan petani dalam bidang usaha serta pengembangan infrastruktur di area lahan mereka.

“Selama petani masih rendah pendidikannya, kebutuhan penyuluhan masih dibutuhkan,” kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Bank Negara Indonesia (BNI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman program Taksi Alsintan pada Senin (22/8).

Acara itu turut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Program Taksi Alsintan merupakan model pengelolaan usaha jasa alsintan dengan sistem sewa atau kepemilikan alsintan melalui skema kredit perbankan.

Kementan dan BNI sepakat memberdayakan kelembagaan petani melalui penguatan permodalan, relaksasi pembiayaan, dan pendampingan.

Skema kerja sama dalam pola pembiayaan taksi alsintan dapat diproses menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan maksimum kredit hingga Rp 500 juta serta bunga 6 persen per tahun dengan tambahan subsidi bunga 3 persen.

Pola pembayaran angsuran kredit disesuaikan dengan musim panen. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekind Salurkan Bantuan Untuk Puluhan Petani di Karawang


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler