Program TEKAD Berkontribusi Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Manggarai

Minggu, 11 Juni 2023 – 08:26 WIB
Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit di Kantor Bupati Manggarai mengatakan Program TEKAD berkontribusi untuk semua titik lokus, termasuk Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Dok. Kemendes PDTT

jpnn.com, RUTENG - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) memiliki banyak kontribusi untuk semua titik lokus, termasuk Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Salah satunya dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga lebih dari 3 persen.

BACA JUGA: Ganjar Serahkan Bantuan Keuangan dan Hibah Sosial Untuk Tekan Kemiskinan di Kendal

“Saya bersyukur Pemkab Manggarai tidak sendirian, ada banyak pihak yang banyak membantu termasuk Kemendes PDTT termasuk IFAD sedikit banyak pasti membantu kami dalam penanggulangan kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem,” ujar Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit di Kantor Bupati Manggarai, kemarin.

Herybertus menyampaikan kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 sebanyak 6 persen dengan angka absolut 23.000 KK. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021, total kemiskinan ekstrem mencapai 9,7 persen dengan 32.000 angka absolut.

BACA JUGA: Program TEKAD Tingkatkan Penghasilan Rumah Tangga Desa Rumahsoal

Perubahan positif ini terjadi selama tiga tahun terakhir, bertepatan dengan keterlibatan IFAD melalui program TEKAD di NTT.

Selain penurunan kemiskinan ekstrem, kehadiran program ini juga bermanfaat dalam pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Kemendes PDTT: Program Tekad Bisa Tekan Stunting dan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem

Lebih lanjut Bupati Hybertus menjelaskan pentingnya program IFAD untuk Kabupaten Manggarai dari berbagai sektor. Di antaranya adalah kesamaan fokus dalam kolaborasi antarkeduanya.

“Isu gender, disabilitas kita (Kabupaten Manggarai dan IFAD) berada di jalur yang sama karena kita sangat mengerjakannya dengan serius," ujar Bupati Herybertus.

Sekadar informasi, program TEKAD masuk di Kabupaten Manggarai sejak tahun 2021. Awalnya hanya ada 20 desa binaan namun terus bertambah setiap tahunnya. Saat ini, total desa yang berada di bawah binaan TEKAD adalah 77 desa.

Agar seluruh tujuan program ini terwujud, Kemendes PDTT dan IFAD melalui program TEKAD terus melakukan supervisi dan monitoring secara langsung. Mulai Pemkab, Dinas PMD, kepala desa, fasilitator, kader TEKAD, hingga masyarakat dilibatkan secara langsung dalam supervisi tersebut.

Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa.

Selain itu juga acara ini dihadiri langsung oleh Procurement Specialist Masrina Sibadutar, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, Institutional and Policy Analyst Rikola Fedri, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler