jpnn.com - JAKARTA - Propam Mabes Polri dan Kompolnas dinilai perlu mengawasi secara ketat penanganan dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kasus ini kini sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya.
BACA JUGA: Polda Metro Panggil Ulang Ketua KPK Firli Bahuri Selasa Pekan Depan
Pakar Hukum Prof Suparji Ahmad menilai pengawasan penting karena tak tertutup kemungkinan adanya konflik kepentingan dalam perkara tersebut.
“Iya, pengawasan siapapun ya, pengawasan internalnya Propam misalnya, lalu Kompolnas," ujar Prof Suparji kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/10).
BACA JUGA: Polisi Jadwal Ulang Pemeriksaan Ketua KPK Firli Bahuri
Prof Suparji menilai pengawasan juga bisa dilakukan oleh pihak eksternal, termasuk publik, agar perkaranya ditangani secara transparan.
"Bisa juga eksternal, termasuk juga publik perlu intensif mengawasi perkara ini,” ucapnya.
BACA JUGA: Di Negara Ini, Tak Boleh Ada Orang yang Kebal Hukum, Termasuk Firli Bahuri
Prof Suparji lantas mengingatkan bahwa aparat yang sedang menangani sebuah kasus tidak boleh memiliki kedekatan khusus dengan para pihak yang kasusnya sedang ditangani.
“Enggak boleh penegakan hukum itu karena faktor personal ya, enggak boleh dipengaruhi oleh kedekatan pribadi atau individu personal, harus prosedural dan profesional,” ucapnya.
Oleh karena itu, Suparji mengatakan lebih baik kasus diambil alih Mabes Polri agar penanganan kasusnya lebih transparan dan profesional, jika memang diduga ada konflik kepentingan.
“Ya lebih baik begitu (diambil alih Mabes), supaya semuanya presisi. Kalau penanganan di Polda diduga tidak independen, ya tidak ada salahnya ada supervisi dari Mabes Polri,” kata Prof Suparji. (gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lusa, Polda Metro Jaya Panggil Firli Bahuri
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang