jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), platform real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, berupaya menangkap peluang pertumbuhan properti sepanjang 2024.
Group CEO LPKR John Riady mengungkapkan tahun ini target pra-penjualan (marketing sales) yang ditetapkan sebesar Rp5,37 triliun atau meningkat 10% dibandingkan tahun 2023.
BACA JUGA: LKPR Komitmen Menghijaukan Kawasan Kota Mandiri, Ini BuktinyaÂ
Tahun lalu, ujarnya, LPKR berhasil membukukan pra-penjualan Rp5,12 triliun.
Perolehan ini mengalami kenaikan sebesar 7% secara tahunan (year-on-year/YoY) dan mencapai 5% di atas target yang ditetapkan tahun sebelumnya, yakni Rp4,9 triliun.
BACA JUGA: Begini Strategi LKPR Mengelola Air di Kota Mandiri
"Untuk mencapai target 2024, perseroan akan mengandalkan produk-produk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang, serta di wilayah lain yang merupakan lahan cadangan perseroan," terang John Riady dalam keterangannya, Kamis (8/3).
Terkait pencapaian pra-penjualan tahun 2023, John menyatakan realisasi yang melebihi target mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk rumah tapak dan komersial perseroan yang ditawarkan dengan harga terjangkau.
BACA JUGA: Penjualan Rumah Tapak Lippo Cikarang Meningkat, LKPR Terkena Imbasnya
Menurut John, peluncuran Park Serpong termasuk seri XYZ Livin telah membuka peluang permintaan baru bagi LPKR.
Oleh karena itu, perseroan meyakini Park Serpong akan memainkan peran penting dalam mendorong kinerja perusahaan di masa depan.
Park Serpong yang terletak di Selatan Lippo Village, Tangerang, diluncurkan pada Kuartal IV/2023, dengan tingkat pembelian yang tinggi termasuk seri XYZ Livin.
Sebagai informasi, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) optimistis sektor properti akan tumbuh double digit mencapai 10% sepanjang 2024.
Menurut Ketua umum DPP REI Joko Suranto, rata-rata pertumbuhan penjualan sektor properti sebesar 0,5%-0,75% setiap bulannya.
Hal itu terdorong oleh adanya implementasi insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP).
Senada itu, Wakil Ketua Umum DPP REI Ikang Fawzi menyebutkan REI telah melihat beberapa faktor yang dapat menggerakkan properti pada 2024 yang perlu disambut optimistis.
Salah satunya adalah kondisi politik dan makro ekonomi nasional yang cukup baik.
Lalu, angka kebutuhan perumahan di Indonesia dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Diketahui hingga kini backlog yang perlu dituntaskan di Indonesia mencapai 12,7 juta unit. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad