Proses Aksesi Indonesia ke CPTPP Dimulai, Menko Airlangga Undang Dubes 12 Negara

Rabu, 25 September 2024 – 21:25 WIB
Menko Airlangga mengundang duta besar 12 negara anggota CPTPP untuk galang dukungan. Foto: Ekon.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengundang Duta Besar dari 12 negara anggota Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership* (CPTPP) pada Rabu (25/9).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia ke dalam CPTPP setelah surat resmi permintaan aksesi dilayangkan pada 19 September 2024 kepada Selandia Baru sebagai negara penyimpan perjanjian.

BACA JUGA: Kemenko Perekonomian Sebut Market Mobil Hybrid Sudah Terbentuk, Tetapi

Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk memperdalam keterlibatan dalam kerja sama ekonomi global.

Dia juga mengungkapkan bahwa Indonesia sudah mendapatkan respons positif dari Menteri Perdagangan Selandia Baru satu hari setelah surat aksesi dikirim.

BACA JUGA: Menko Airlangga Blak-Blakan soal Mobil Hybrid Tanpa Insentif, Oh Ternyata

"Proses ini sudah berlangsung lama, dan kami juga telah menyampaikan niat Indonesia untuk bergabung dalam CPTPP di Nikkei Forum di Jepang," kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Menurut Airlangga, keanggotaan Indonesia dalam CPTPP akan memberikan banyak manfaat bagi perekonomian domestik.

BACA JUGA: Menko Airlangga: Percepatan EV Penting untuk Masa Depan Transportasi Inklusif dan Berkelanjutan

Beberapa peluang yang akan tercipta antara lain adalah pembukaan akses pasar baru dengan negara-negara seperti Kanada, Meksiko, dan Inggris yang belum memiliki perjanjian dagang dengan Indonesia.

Selain itu, ekspor Indonesia ke negara-negara anggota CPTPP diperkirakan akan meningkat hingga 19 persen.

Selain peningkatan ekspor, bergabungnya Indonesia dalam CPTPP juga diproyeksikan akan meningkatkan investasi asing langsung sebesar 11 persen. Keanggotaan ini dinilai akan menciptakan lingkungan investasi yang lebih transparan, serta memperkuat daya saing produk nasional di pasar internasional.

"CPTPP juga akan mendukung reformasi struktural di Indonesia dan membuka lebih banyak peluang perdagangan," ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa bergabungnya Indonesia dalam CPTPP akan memberikan nilai tambah bagi blok perdagangan tersebut. Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan anggota G20, dapat memperkuat integrasi regional dalam Indo-Pasifik.

Dukungan para duta besar dari negara-negara CPTPP pun mengalir, termasuk testimoni dari Peru yang menyebutkan bahwa keanggotaan mereka dalam CPTPP telah meningkatkan ekspor mereka secara signifikan.

Sebagai penutup, Menko Airlangga menegaskan bahwa ketentuan dalam CPTPP sebagian besar sudah sesuai dengan berbagai perjanjian internasional yang telah diikuti Indonesia, seperti WTO, RCEP, dan ASEAN.

Dengan beberapa penyesuaian peraturan perundang-undangan, Indonesia diharapkan segera siap menjadi anggota penuh CPTPP, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume perdagangan dan investasi. (jpnn.com)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler